Indonesia belum buka keran impor ikan besar-besaran karena malu
Ekspor ikan Indonesia mencapai 30 persen dari produksi dalam negeri.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DJP2HP) Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) Saut Parulian Hutagalung tak mempermasalahkan jika Indonesia harus mengimpor ikan. Namun dengan catatan, hasil impor ikan harus diekspor kembali dalam bentuk ikan olahan.
"Harusnya impor tidak dimasalahkan, sepanjang impor kita olah dan di re-ekspor. China dan Thailand ekspor mereka besar bukan karena produksi tapi impornya besar juga," ucap Saut saat diskusi bersama wartawan di Kantor Kadin, Jakarta, Jumat (22/8).
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana cara warga kampung memproses cecak untuk ekspor? "Warga kampung membantu menangkap, mengumpulkan, memilah berdasarkan ukuran, mengeringkan dan akhirnya dikemas," kata Satyawan.
-
Apa yang membuat sepak bola menjadi mimpi yang diwujudkan? Sepak bola adalah mimpi yang dibuat nyata melalui kerja keras dan semangat.
-
Apa yang menjadi komoditi utama ekspor Kerajaan Demak? Ia menulis komoditi utama yang menjadi ekspor Kerajaan Demak adalah beras dan bahan-bahan makanan lainnya.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang dimaksud dengan empon-empon? Empon-empon adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada akar dari berbagai jenis tanaman obat. Istilah ini juga biasanya digunakan untuk menyebut ramuan seduhan dari minuman hangat dengan bahan akar dan tanaman herbal.
Namun Saut mengakui, Indonesia belum berani melakukan impor ikan besar-besaran. Sebab, sebagai negara kepulauan Indonesia malu jika harus mengimpor ikan. Tidak itu saja, kebijakan ini akan melahirkan kesan buruk.
"Indonesia belum berani begitu, masa negara kepulauan impor. Ini soal rasa, tidak pantas. Namun sebenarnya sepanjang kita olah dan re-ekspor itu tidak masalah kita impor," tegasnya.
Dari data yang dimilikinya, neraca perdagangan sektor perikanan saat ini masih positif. Ekspor ikan Indonesia masih lebih besar dibandingkan impor. Ekspor ikan Indonesia mencapai 30 persen dari produksi dalam negeri.
"Ekspor kita sektor sekarang surplus selalu tumbuh hanya perikanan saja. Akumulasi Juni juga masih surplus. Surplus terus makin besar," tutupnya.