Indonesia Impor Susu, Mentega Hingga Telur di Februari 2019
Pada sektor non migas, BPS juga mencatat kenaikan impor pada kapal laut dan bangunan terapung sebesar USD 35,3 juta. Kemudian, susu, mentega, telur dengan nilai impor USD 27,1 juta. Lalu ada juga impor binatang hidup sebesar USD 26,7 juta, serta golongan bijih, kerak, dan abu logam USD 26,4 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia Februari 2019 mencapai USD 12,20 miliar atau turun 18,61 persen dibanding Januari 2019. Demikian juga bila dibandingkan Februari 2018 turun 13,98 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor nonmigas Februari 2019 mencapai USD 10,65 miliar atau turun 20,14 persen. Sementara itu, impor migas pada Februari 2019 mencapai USD 1,55 miliar atau turun 6,28 persen dibanding Januari 2019.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
"Penurunan impor nonmigas terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik. Sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar USD 100,9 juta," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/3).
Pada sektor non migas, BPS juga mencatat kenaikan impor pada kapal laut dan bangunan terapung sebesar USD 35,3 juta. Kemudian, susu, mentega, telur dengan nilai impor USD 27,1 juta. Lalu ada juga impor binatang hidup sebesar USD 26,7 juta, serta golongan bijih, kerak, dan abu logam USD 26,4 juta.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD 7,20 miliar (30,03 persen), Jepang USD 2,64 miliar (11,03 persen), dan Thailand USD 1,54 miliar (6,43 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 18,79 persen, sementara dari Uni Eropa 8,57 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari-Februari 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 18,77 persen, 7,60 persen, dan 2,32 persen.
Baca juga:
BPS Catat Neraca Perdagangan Februari 2019 Surplus USD 0,33 Miliar
Februari 2018, Ekspor Indonesia Turun 10,03 Persen Jadi USD 12,53 M
Indonesia Usulkan Perdagangan Bebas dengan Djiboti
Indonesia Akan Ekspor Keramik ke Australia
Chatib Basri: Hadapi Perang Dagang, Ekonomi Indonesia Lebih Aman Dibanding Singapura
Jokowi Wacanakan Dua Kementerian Baru, Wapres JK Sebut Harus Ada yang Dikurangi