Indonesia Tempati Urutan Ke-5 Negara Dengan Kontribusi Industri Manufaktur Tertinggi
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan kontribusi industri manufaktur Indonesia terhadap perekonomian negara masuk jajaran lima besar dunia. Kontribusi industri terhadap perekonomian Indonesia cukup tinggi mencapai angka 20,5 persen.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan kontribusi industri manufaktur Indonesia terhadap perekonomian negara masuk jajaran lima besar dunia. Kontribusi industri terhadap perekonomian Indonesia cukup tinggi mencapai angka 20,5 persen.
Dengan angka kontribusi yang cukup besar tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara yang memiliki kontribusi industri terbesar terhadap perekonomian di negaranya.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Di mana sentra produksi Mangga Podang di Kediri? Kebun Mangga Podang di Kediri tersebar di beberapa daerah seperti Kecamatan Mojo, Banyakan, Semen, dan Tarokan.
-
Di mana lokasi home industry produksi ekstasi dan pil koplo yang dibongkar? Polisi membongkar home industry yang memproduksi ekstasi dan pil koplo di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Produk apa yang dihasilkan Desa Kemudo dari pengolahan limbah industri? “Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,” kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
"Saat ini realitas di negara-negara dunia, kontribusi industri manufaktur terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Dan kita patut berbangga, karena merujuk data World Bank Tahun 2017, lima negara yang industrinya mampu menyumbang di atas rata-rata, salah satunya adalah Indonesia, sebesar 20,5 persen," kata Menperin Airlangga, di Kantornya, Jakarta, Kamis (27/12).
Sedangkan 4 negara lainnya adalah China 28,8 persen, Korea Selatan 27 persen, Jepang 21 persen, dan Jerman yang hanya beda tipis dengan Indonesia yaitu 20,6 persen.
Menperin Airlangga mengungkapkan pertumbuhan industri non-migas diproyeksikan tumbuh 5,4 persen pada 2019. Ada beberapa sektor yang diprediksi tumbuh tinggi di tahun depan. "Sektor-sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi, di antaranya industri makanan dan minuman (9,86 persen), permesinan (7 persen), tekstil dan pakaian jadi (5,61 persen), serta kulit barang dari kulit dan alas kaki (5,40 persen)," ujarnya.
Menperin menambahkan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk terus mendorong industri manufaktur di Tanah Air. "Dalam kaitannya untuk mendorong pertumbuhan industri, terdapat 3 pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu modal atau investasi, teknologi dan sumber daya manusia," tutupnya.
Baca juga:
Ini 5 Sektor Industri Ekspor Andalan Perbaiki Neraca Perdagangan
Industri Manufaktur Masih Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi Terbesar di 2018
Teknologi Mutakhir Warnai Kemeriahan Pameran Manufaktur Terbesar di Indonesia
Ini Analisa McKinsey Soal Peran Penting Industri 4.0 Untuk Ekonomi Nasional
Pemerintah Diminta Perbarui Industri Manufaktur Hadapi Digitalisasi
TMMIN Ajak Pemasok Toyota 'Naik Kelas' ke Level Industri 4.0
Menperin Airlangga Buka-bukaan Untung Aturan Penguasaan 100 Persen Asing di Industri