Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Industri tekstil di Indonesia tengah menghadapi masa sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan mengancam stabilitas perusahaan dan kesejahteraan ribuan tenaga kerja.
Situasi ini diperparah dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang memungkinkan masuknya komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
-
Kenapa Museum Tekstil didirikan? Pakaian modern kemudian mulai dilirik dan menjadi tren baru, terutama di kalangan anak muda. Toko-toko busana kala itu mulai menjual berbagai jenis fashion seperti kemeja, kaus berkerah hingga celana cutbray. Usut punya usut, perubahan tren berpakaian ini karena masifnya kebudayaan barat yang mulai masuk di Indonesia.
-
Dimana ditemukannya pecahan tekstil tenunan yang mengindikasikan manusia mengenakan pakaian? Sebagai contoh, di pemukiman kuno Çatalhöyük, Turki, para arkeolog menemukan pecahan tekstil tenunan dari serat tumbuhan yang diyakini berusia sekitar 8.500 tahun, mengindikasikan manusia pada waktu itu sudah memproduksi dan mengenakan pakaian.
-
Di mana Museum Tekstil berada? Fakta Menarik Museum Tekstil di Jakarta Barat, Dulunya Markas Tentara Rakyat
-
Apa yang dikoleksi Museum Tekstil? Mengutip Instagram Parekraf Jakbar, sampai dengan 2023 kemarin, Museum Tekstil memiliki koleksi hingga 1914 kain tradisional. Kain-kain tersebut terdiri dari berbagai jenis dan bahan seperti tenun, batik, kontemporer dan campuran dari berbagai daerah.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Bagaimana Mbok Mase merekrut perajin batik? Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan.
Menurut Head of Center of Industry Trade and Invesment Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho Permendag 8/2024 dianggap sebagai beban tambahan bagi industri tekstil dalam negeri, yang sudah berjuang keras menghadapi persaingan global.
Banyak pihak dari industri mengeluhkan kesulitan yang dihadapi akibat regulasi ini, yang mempengaruhi daya saing produk dalam negeri.
"Nah ini Permendag 8 pada akhirnya menerabas seluruh instrumen kebijakan yang ada gitu ya, untuk melindungi tentunya dalam hal ini produk-produk di dalam negeri. Nah ini yang juga banyak tentunya kami dengar dari industri, mereka cukup struggling dengan Permendag 8 ini, dan kami juga menanyakan," kata Andry dalam diskusi INDEF Industri Tekstil Menjerit, PHK melejit, Kamis (8/8).
Menurut Andry, industri tekstil saat ini memberikan alarm sinyal tanda bahaya bagi para tenaga kerja.
Pihaknya melihat ada yang tidak beres di tahun ini karena jumlah PHK yang cukup besar dan mayoritas PHK-nya berasal dari industri tekstil dan pakaian jadi.
Adapun pusat-pusat industri seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Utara menjadi daerah dengan angka PHK terbesar.
Daftar pabrik tekstil yang alami kebangkrutan
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita mengungkapkan bahwa sekitar 11 ribu tenaga kerja telah terkena PHK sejak awal tahun 2024.
"Untuk industri besar ini ada beberapa yang PHK yang dilakukan walaupun kalau dihitung tidak lebih dari 20 ribu. Jadi bisa dibayangkan ketika terjadi PHK besar-besaran kita kehilangan SDM (Sumber Daya Manusia) terampil," ujar Reni dalam beberapa waktu lalu.
Ia menyebut ada beberapa perusahaan tekstil besar telah mengumumkan penutupan mereka, yang menyebabkan kehilangan lapangan kerja yang signifikan.
Berikut daftar perusahaan tekstil yang bangkrut sejak awal tahun 2024:
1. PT S Dupantex, Jawa Tengah: Lebih dari 700 karyawan terkena PHK.
2. PT Alenatex, Jawa Barat: Sekitar 700 karyawan terkena PHK.
3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: Lebih dari 500 karyawan terkena PHK.
4. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: Sekitar 400 karyawan terkena PHK.
5. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: Lebih dari 700 karyawan terkena PHK.
6. PT Sai Apparel, Jawa Tengah: Lebih dari 8.000 karyawan terkena PHK, menunjukkan dampak yang paling besar di antara perusahaan lainnya.