Ini Penyebab Banyak Orang Masih Percaya Penggandaan Uang
Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menilai masih banyak masyarakat yang terjerat penipuan dengan motif penggandaan uang ini akibat motif ingin kaya secara instan. Namun, mereka enggan untuk bekerja secara lebih giat untuk meningkatkan pendapatan.
Publik dihebohkan atas kasus pembunuhan dengan motif penggandaan uang di Banjarnegara. Tercatat, 12 orang tewas akibat perbuatan tipu-tipu dukun penggandaan uang tersebut.
Selain di Banjarnegara, Polisi juga berhasil mengungkap masih kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, dukun pengganda uang asal Cianjur. Polisi mencatat sebanyak 11 orang tewas di tangan dukun penggandaan uang tersebut, korban umumnya merupakan para TKW
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Apa saja modus penipuan keuangan yang sering terjadi? Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan ada empat modus penipuan yang belakangan ini terjadi dan memakan banyak korban kerugian.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli meminta uang? Julurkan tangan untuk kode nominal yang harus diberikan. Selain meminta uang, orang-orang yang diduga warga setempat ini juga meminta nominal khusus kepada sopir truk melalui kode jari. Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.“Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,” katanya lagi.
Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menilai masih banyak masyarakat yang terjerat penipuan dengan motif penggandaan uang ini akibat motif ingin kaya secara instan. Namun, mereka enggan untuk bekerja secara lebih giat untuk meningkatkan pendapatan.
"Kenapa orang kita masih ada saja yang terkena penipuan penggandaan uang, disebabkan oleh perasaan ingin punya uang banyak dalam waktu singkat dan tanpa perlu kerja keras," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (6/4).
Timbulnya sikap ingin kaya secara instan ini dipicu oleh sejumlah faktor. Antara lain kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, terlilit utang, hingga keterampilan yang tidak memadai.
"Ini membuat beberapa orang sudah tidak menggunakan logikanya lagi. Sehingga, terpikir untuk pergi ke dukun," ucap dia menekankan.
Tak heran, fenomena penggandaan uang lebih banyak terjadi di wilayah pedesaan. Khususnya dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. "Fenomena ini biasanya terjadi di kantong kantong kemiskinan di desa," pungkasnya.
Korban Pembunuhan Berkedok Penggandaan Uang di Banjarnegara
Sebelumnya, Polisi mengungkap temuan terbaru mengenai jumlah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara menjadi 12 orang. Dua jasad diketahui ditemukan dipendam dalam satu liang lahat di tanah milik Slamet Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Wanayasa, Selasa (4/4).
"Temuan dua jasad langsung kita lakukan autopsi. Nanti hasil autopsi akan kami pelajari lagi. Tidak menutup kemungkinan masih ada temuan-temuan lagi. Pencarian akan dilanjutkan besok," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4).
Dia menyebut proses pencarian jasad korban melibatkan petugas gabungan dan menggali lubang. Petugas juga menghadirkan Slamet di lokasi kejadian untuk menunjukkan dimana para korban dikubur. Namun ketika diminta menerangkan pelaku lupa siapa saja korban yang sudah dibunuhnya.
"Tapi yang paling atas terakhir dia masih ingat ini lubang kuburny jasad Ersa dan istrinya. Untuk istrinya dia tapi tidak kenal. Saat ini kami belum bisa memastikan karena ketika diintrogasi keterangannya berubah-ubah," jelasnya.
(mdk/azz)