Jokowi pamer ekonomi baik tapi Rupiah anjlok, beras mahal & BBM naik
Jokowi banggakan aliran modal masuk (capital inflow) ke Indonesia per Februari 2015 sudah mencapai Rp 57 triliun.
Segudang persoalan mewarnai kondisi perekonomian nasional sepekan terakhir. Mulai dari melambungnya harga beras, Rupiah yang semakin tak berdaya terhadap dolar AS hingga mendekati Rp 13.000/USD, naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan kenaikan harga gas elpiji 12 kg.
Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait kondisi perekonomian nasional. Laporan yang diterima presiden menunjukkan kondisi ekonomi nasional dalam keadaan stabil.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Soal anjloknya nilai tukar Rupiah, Jokowi sudah bicara dengan Gubernur BI Agus Martowardojo. Merosotnya Rupiah lebih disebabkan penguatan dolar terhadap semua mata uang dunia.
"Kita semua berharap agar itu bersifat sementara. Kemudian kita juga ingin agar rupiah bergerak pada level aman. Kalau kita lihat dari informasi-informasi baik ekonom dan dunia usaha, investor juga melihat bahwa kita sudah melakukan perbaikan dalam fundamental ekonomi kita," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3).
Kuatnya fundamental ekonomi nasional, lanjut Jokowi, juga terlihat dari catatan deflasi dua bulan ini yakni Januari dan Februari 2015. Diiringi membaiknya neraca perdagangan setelah pulihnya kinerja ekspor. "Ini sangat bagus sekali."
Jokowi juga membanggakan cadangan devisa yang saat ini menyentuh USD 114,3 miliar. Aliran modal masuk (capital inflow) ke Indonesia per Februari 2015 sudah mencapai Rp 57 triliun. "Ini besar sekali. ini juga lebih besar dibandingkan tahun yang sama Rp 30 triliun. Karena apa? Mereka melihat dibandingkan dengan negara lain, kita punya fundamental yang lebih baik," katanya.
"Ini menambah keyakinan bahwa kita sudah ada di track yang benar. (Rupiah melemah) Ini hanya tekanan dari luar, baik dari Euro ke USD kemudian ekonomi di AS dan bunga yang ada di sana sekarang dan di sana ada tekanan," tambahnya.
(mdk/noe)