Kebijakan Tapering AS Dipercepat, Rupiah Diprediksi Melemah
Rupiah dibuka di Rp14.252 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.232 per USD. Rupiah masih melemah ke posisi Rp14.266 per USD usai pembukaan, namun langsung menguat ke Rp14.242 per USD. Rupiah kemudian bergerak fluktuatif cenderung melemah. Saat ini, Rupiah berada di Rp14.248 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (22/11). Rupiah dibuka di Rp14.252 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.232 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melemah ke posisi Rp14.266 per USD usai pembukaan, namun langsung menguat ke Rp14.242 per USD. Rupiah kemudian bergerak fluktuatif cenderung melemah. Saat ini, Rupiah berada di Rp14.248 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi melemah seiring rencana percepatan kebijakan tapering di Amerika Serikat.
"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS dengan sentimen wacana percepatan tapering AS," kata Ariston dikutip Antara, Senin (22/11).
Selain itu, naiknya kasus COVID-19 di Eropa yang memicu penguncian atau lockdown penuh di Austria juga busa memicu beralihnya investasi ke aset yang lebih aman.
Dua anggota dewan gubernur bank sentral AS The Fed pada Jumat (19/11) kemarin menyebutkan perlunya mempercepat proses tapering karena mempertimbangkan membaiknya ekonomi dan kenaikan inflasi yang masih berlangsung di AS.
"Mempercepat proses tapering akan mempercepat kenaikan suku bunga acuan AS. Hal ini mendukung penguatan dolar AS," imbuhnya.
Dari dalam negeri, situasi ekonomi terlihat membaik dan pandemi masih terkendali sehingga bisa menjaga nilai tukar rupiah. Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (21/11) kemarin mencapai 314 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.739 kasus. Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 331 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 8.126 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 134,42 juta orang dan vaksin dosis kedua 89,22 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin. Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran Rp14.300 per USD dengan potensi penguatan di Rp14.200 per USD.
Baca juga:
Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Level Rp14.236 per USD
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Level Rp14.218 per USD
Bos BI soal Rupiah Melemah per 17 November 2021: Aliran Masuk Modal Asing Terbatas
Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.245 per USD
Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.220 per USD
Neraca Dagang Surplus, Rupiah Ditutup Menguat di Rp14.201 per USD