Kemendag: Pembahasan barter Sukhoi dengan hasil bumi RI masih alot
Pemerintah Indonesia hendak membeli 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 untuk menggantikan pesawat F-5. Oke mengungkapkan, jika terealisasi, imbal dagang tersebut akan membawa dampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Saat ini, Kemendag dalam posisi menunggu kontrak antara Kemenhan dengan Pemerintah Rusia.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah menunggu keputusan Rusia terkait imbal dagang atau barter untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 dengan sejumlah komoditas di dalam negeri. Oke menyayangkan sikap Rusia yang terkesan lamban dalam menyikapi rencana kerja sama tersebut.
"Tidak tahu (kapan ditandatangani). Ini kan sudah awal tahun. Berarti alot di sananya," kata Oke di Kantornya, Jakarta, Kamis (4/1).
-
Kapan Indonesia mulai membeli Sukhoi? Pembelian Sukhoi ini dimulai tahun 2003.
-
Apa saja yang menjadi keunggulan Sukhoi Su-27? Sukhoi SU-27 menunjukkan aneka manuver yang memperlihatkan kelincahannya di udara. Sukhoi SU-27 Menjadi Sorotan negara-Negara NATO Kala Itu Kemampuan manuver dan persenjataan yang diusungnya membuat SU-27 mampu digunakan dalam berbagai misi udara.
-
Kapan roket Soyuz-2.1b disambar petir? Roket Soyuz-2.1b Rusia yang membawa satelit navigasi Glonass disambar petir saat diluncurkan pada 27 Mei 2019.
-
Siapa yang mengembangkan Sukhoi Su-27? Proyek itu Kemudian Menghasilkan Sukhoi Su-27 Pesawat ini sudah digunakan AU Rusia tahun 1986. Namun baru dibuka ke publik tahun 1989.
-
Kenapa Indonesia batal membeli Sukhoi Su-35? Indonesia sempat berencana menggantikan SU-27 dan SU-30 dengan SU-35 yang lebih canggih.Namun rencana ini dibatalkan. RI akhirnya melirik jet tempur Rafale dari Prancis.
-
Di mana Menhan Prabowo Subianto terbang dengan pesawat F-16? Prabowo mengitari daerah selatan Indonesia dengan rute Halim-Pelabuhan Ratu-Halim.
Oke mengungkapkan, jika terealisasi, imbal dagang tersebut akan membawa dampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Saat ini, lanjutnya, Kemendag dalam posisi menunggu kontrak antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia dengan Pemerintah Rusia.
"Intinya kalau untuk imbal dagang kita menunggu main kontraknya di tanda tangan. Jadi nanti bolanya ada di Kemenhan," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia hendak membeli 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 untuk menggantikan pesawat F-5. Pembelian tersebut dilakukan dengan cara imbal dagang (barter) sebesar 50 persen dengan komoditas hasil perkebunan Indonesia.
Mendag Enggar meminta pemerintah Rusia untuk tidak membarter pesawat hanya dengan satu jenis komoditi. Di mana, Rusia sangat menginginkan karet sebagai imbal dagang.
"Komoditinya kami tidak mau satu. Semula mereka harapkan karet aja, tapi kami minta tidak itu aja," kata Menteri Enggar.
Baca juga:
Cerita keseruan Kapolri bermanuver dengan Sukhoi bersama para Jenderal TNI
Biasa kejar maling di darat, Kapolri Tito pusing saat Sukhoi bermanuver
Panglima TNI akan tolak Sukhoi dari Rusia jika tak sesuai pesanan
Panglima TNI: Jika Sukhoi SU-35 tak sesuai spek, batalkan!
Panglima TNI: Presiden perintahkan beli 11 Sukhoi SU-35 siap tempur!
Wiranto lapor Jokowi soal rencana pembelian 11 pesawat Sukhoi 35
Mendag Enggar bantah Sukhoi SU-35 dibarter dengan kerupuk RI