Kampanye produk RI, mendag pernah marahi wanita pamer daleman impor
"Pak menteri bilang 'memang di jalan ibu buka-buka celana?'."
Kementerian Perdagangan terus mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai produk dalam negeri. Selain demi memajukan industri lokal, produk dalam negeri juga dinilai lebih aman.
Berdasarkan uji laboratorium, pakaian bekas impor belakangan kian marak diminati masyarakat di Tanah Air mengandung 216 ribu koloni bakteri berbahaya per gram.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
-
Kapan Benteng Speelwijk dibangun? Pada 1682 sejumlah fasilitas penunjang kolonialisme Belanda dibangun di sana, salah satunya benteng Speelwijk.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
"Bahkan sebagian yang dijual pinggir jalan, seperti celana pendek, ada bekas menstruasi wanita," ujar Direktor Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan Widodo, Jakarta, Minggu (15/3).
Atas dasar itu, dia meminta masyarakat tak tergiur dengan pakaian bekas berlabel impor tersebut. Sebab, pakaian menjadi sarang bakteri itu telah melukai martabat bangsa.
"Setelah diteliti lebih mahal Rp 10 ribu. Biaya berobat karena terinfeksi penyakit saluran kelamin bisa Rp 300 ribu. Kalau seperti itu kan lebih murah produk dalam negeri."
Dia bercerita Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pernah kesal pada seorang wanita memamerkan pakaian dalam bermerek asing. Ini sebagai bentuk kengototan Rachmat mengkampanyekan penggunaan produk dalam negeri.
"Pak menteri pernah marah, di forum ada ibu-ibu bilang ini daleman bermerek bagus. Pak menteri bilang 'memang dijalan ibu buka-buka celana?'. Keterlaluan sekali rasa nasionalismenya," cerita Widodo.
Atas dasar itulah, dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri lantaran lebih terjamin keamanannya.
"Kita tidak tahu alau produk luar di perjalanannya kena apa," kata Widodo. "Di youtube, ada itu jeruk impor yang waktu dibuka ada ulet-uletnya, itu karena perjalanannya ke Indonesia jauh."
(mdk/yud)