KNTI: Masih Banyak Nelayan Belum Memiliki Identitas
Oleh karena itu, KNTI terus berupaya mendorong nelayan, pemerintah dan instansi terkait agar bersama-sama bisa mendata para nelayan yang belum memiliki KUSUKA. Ini penting supaya para nelayan nantinya bisa menikmati layanan KUSUKA.
Sekretaris Jenderal Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Iing Rohimin menyebut bahwa masih banyak nelayan yang belum memiliki identitas, termasuk belum punya kartu Ketahanan Usaha Perikanan Nelayan (KUSUKA NELAYAN).
"Kami akan menuntaskan pembuatan KUSUKA, karena hasil survei KNTI dan koalisi KUSUKA bahwasannya masih banyak nelayan kita yang masih belum memiliki identitas termasuk tidak memiliki KUSUKA," kata Iing dalam diskusi KNTI, Kamis (8/7).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Kenapa Nelayan Indramayu melakukan Nadran? Mengutip indramayukab.go.id, makna tradisi nadran secara garis besar adalah mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas lancarnya kegiatan mencari ikan.
Oleh karena itu, KNTI terus berupaya mendorong nelayan, pemerintah dan instansi terkait agar bersama-sama bisa mendata para nelayan yang belum memiliki KUSUKA. Ini penting supaya para nelayan nantinya bisa menikmati layanan KUSUKA.
Dia menerangkan, bahwa KNTI serius untuk mengembangkan kartu KUSUKA. Kartu KUSUKA memang didesain untuk memudahkan para nelayan mengakses BBM. Nantinya diharapkan para nelayan yang akan mengakses BBM bersubsidi cukup menggunakan kartu KUSUKA saja.
"Hasil diskusi kemarin, ada beberapa kesepakatan dan diskusi yang mengerucut terkait hasil survei KNTI dan persoalan BBM bersubsidi bagi nelayan tradisional Indonesia, yaitu disepakati KUSUKA untuk mengakses BBM, kita akan lakukan daerah sebagai pilot project bahwa kita serius mengurus masalah ini," ujarnya.
Lanjutnya, terkait infrastruktur pendukung, kata IIng, Pertamina sebagai operator pelaksanaan untuk program BBM bersubsidi siap membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di beberapa titik untuk memudahkan akses nelayan.
Laporan Penyimpangan
Selain itu, dari pihak pertamina dan beberapa instansi lain juga siap untuk menerima laporan ketika terjadi penyimpangan penyaluran BBM di lapangan.
Di samping itu, agar pelaksanaan kartu KUSUKA bisa berjalan dengan baik, Iing merekomendasikan dalam penyiapan kuota BBM untuk nelayan jangan per SPBUN melainkan pembagiannya dalam tingkat regional dan nasional saja, sehingga pelaksanaannya tidak terhambat.
"Misalnya satu SPBUN diberikan kuota 10 ribu liter untuk nelayan, tapi mereka akan kesusahan ketika BBM kehabisan. Tapi ketika diputuskan satu wilayah kuotanya, maka dalam satu titik nelayan yang kuotanya habis dia bisa digeser-geser," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)