Konsumsi kecil, Kementan sebut daging sapi bukan masalah darurat
Konsumsi daging sapi rakyat Indonesia hanya 4,58 persen dari total jumlah penduduk.
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat konsumsi daging sapi rakyat Indonesia hanya mencapai 4,58 persen dari total jumlah penduduk. Artinya, ketergantungan konsumsi daging sapi masih sangat kecil.
Staf Ahli Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan sentra konsumsi daging sapi terbesar terdapat di Jabotabek dan Bandung. Kekurangan pasokan di sentra konsumsi ini yang sering menyulut naiknya harga. Untuk itu, dia meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) harus mampu mengatasi konsumsi di sentra konsumsi tersebut.
-
Apa perbedaan utama antara daging sapi dan daging kambing? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Apa perbedaan utama antara lemak daging sapi dan daging kambing? Serat pada daging sapi halus dan memperlihatkan garis-garis lemak yang mencolok. Lemaknya cenderung berwarna putih kekuningan. Sebaliknya, lemak pada daging kambing lebih berstruktur halus dengan warna putih.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
"Untuk menyelesaikan persoalan daging sapi, fokus kita seharusnya berpusat pada konsumsi pasar di DKI, Jabotabek dan Bandung. Jika bisa diatasi konsumsi di pasar tersebut, saya yakin semua akan selesai," ujar Syukur dalam Forum Group Discussion (FGD) Persoalan Daging Sapi di Gedung Badan Urusan Logistik (Bulog), Jakarta, Selasa (8/9).
Syukur menegaskan konsumsi daging sapi yang hanya 4,58 persen tersebut masih kalah ketimbang konsumsi daging ayam yang mencapai 79 persen. Dengan begitu, daging sapi bukan masalah yang darurat saat ini.
"Artinya, pengkonsumsi daging ayam lebih dibutuhkan dibandingkan daging sapi," kata dia.
Syukur yakin Bulog dapat mengatasi permasalahan daging sapi. Pasalnya, masalah tersebut tidak terlalu berat karena Indonesia merupakan pengkonsumsi daging ayam bukan daging sapi.
"Masalah daging sapi harus diatasi tiga kota itu. Saya percaya Bulog mengatasi itu. Saya optimis Bulog mampu," pungkas dia.
(mdk/idr)