Konsumsi Pertalite dan Solar Segera Dibatasi, Sosialisasi Mulai 1 September 2024
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan skenario penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut bahwa pemerintah akan melakukan sosialisasi penyaluran BBM subsidi tepat sasaran atau pembatasan BBM subsidi, khususnya untuk jenis Pertalite dan Solar subsidi.
"Tanggal 1 September, kita kan harus sosialisasi dulu," ujar Arifin saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (16/8).
- Kata Jokowi Soal Pembatasan Pertalite dan Solar Subsidi Berlaku 1 Oktober 2024
- Info Terbaru: Pembatasan Pembelian Pertalite dan Solar Subsidi Berlaku 1 Oktober 2024
- Tak Semua Kendaraan Boleh Beli Solar Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Begini
- Menko Airlangga Tegaskan Tak Batasi Konsumsi Pertalite dan Solar, tapi Penyaluran Lebih Tepat Sasaran
Arifin menyampaikan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan skenario penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Namun, dia belum menyebut lebih rinci bagaimana rencana pelaksanaannya.
"Sedang disiapkan, nanti yang umumkan bukan saya. Nanti untuk dua-duanya (Pertalite dan Solar)," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah menyiapkan skenario baru penyaluran BBM bersubsidi ke konsumen.
Dia mengatakan, ada skenario yang sedang disiapkan dalam menyalurkan BBM subsidi nantinya. Skenario itu masih akan lebih dulu disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Bapak Presiden," ungkap Airlangga, ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta beberapa waktu lalu.
Skenario Program BBM Subsidi
Kendati begitu, dia menangkis bahwa skenario ini merupakan bentuk pembatasan BBM Subsidi. Dia hanya menyebut hal itu sebagai skenario program terkait BBM Subsidi.
"Skenario terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.
Ketika ditanya mengenai rencana meluncurkan BBM jenis baru yang rendah sulfur, Menko Airlangga menyebut sinyal positif ke arah sana. Pasalnya, sesuai standar Euro 4, kadar sulfur BBM yang digunakan harus rendah, sekitar 50 ppm.
Kembali soal pembatasan atau skenario baru ini, Menko Airlangga menyebut waktunya tidak dimulai 17 Agustus 2024. "Ya kalau (standar) euro 4 itu harus (BBM) rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengamini pemerintah akan memulai sosialisasi skenario BBM subsidi ini mulai 1 September 2024 mendatang. Dia kembali menegaskan tidak ada pembatasan konsumsi BBM subsidi.
Dia bilang, sosialisasi yang dimaksud merupakan upaya agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. "Ya jadi saya minta untuk sosialisasi dulu, bukan ada, tidak ada pembatasan BBM. Sosialisasi agar tepat sasaran (mulai September)," pungkas Menko Airlangga.