Kurangi Impor Minyak, Luhut Minta Cari Lapangan Migas Baru
Sektor minyak dan gas (migas) selama beberapa dekade terakhir jadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi Indonesia. Sayangnya, Indonesia setiap tahunnya terlalu banyak mengimpor hasil migas yang berdampak negatif terhadap defisit transaksi berjalan (current account deficit).
Sektor minyak dan gas (migas) selama beberapa dekade terakhir jadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi Indonesia. Sayangnya, Indonesia setiap tahunnya terlalu banyak mengimpor hasil migas yang berdampak negatif terhadap defisit transaksi berjalan (current account deficit).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mencatat, negara mengeluarkan USD 20 miliar per tahun untuk impor minyak, dan USD 2,5 miliar untuk gas.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa saja jenis-jenis paspor di Indonesia? Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada warganya sebagai bukti identitas dan izin perjalanan ke luar negeri. Namun, setiap paspor yang dikeluarkan memiliki kegunaannya sendiri-sendiri, dan tidak selalu sama. Apa saja jenis-jenis paspor tersebut?
-
Kapan Elang Ekor Putih mencuri hasil tangkapan? Elang ekor putih aktif dalam mencari makanan, kadang-kadang mencuri hasil tangkapan dari elang lain.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
"Sementara Indonesia butuh 1,4 juta barrel minyak per hari. Sedangkan Indonesia hanya bisa memproduksi 700 ribu barrel minyak per hari. Artinya, kita hanya bisa memenuhi setengah kebutuhan dalam negeri," ungkap Luhut pada The 2nd IOG 2021, Senin (29/11).
Padahal, Indonesia yang berada di lempeng tektonik semestinya punya banyak kekayaan energi dan mineral. Luhut menyatakan, lapangan migas potensial semestinya bisa ditemukan di banyak tempat.
"Pada hakikatnya, lapangan-lapangan yang telah ditemukan kemungkinan hanya sebagian kecil dari total potensi yang kita miliki. Karena itu, penemuan lapangan (migas) baru masih sangat memungkinkan," serunya.
Secara paralel, pemerintah hendak meningkatkan produksi lapangan migas melalui berbagai inisiatif. Sebagai contoh, melalui metode Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk memperpanjang usia produksi, terutama untuk lapangan lama.
Luhut menilai, metode EOR juga bisa dikombinasikan dengan teknologi Carbon Capture, Utilisation, and Storage (CCUS). Itu bisa mereduksi emisi karbon dioksida (COD) dan mendongkrak pemulihan lapangan minyak yang sudah habis.
"Meskipun begitu, kita perlu mempelajari lebih cermat penggunaan teknologi CCUS dan dampaknya untuk jangka panjang," ujar Luhut.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Erick: Kita Tidak Anti, Kalau Memang Butuh Kita Impor
Per 19 November, Insentif Impor Alat Kesehatan Capai Rp1,72 Triliun
Jokowi Taksir Penerimaan Negara Bisa Capai Rp250 T dari Penyetopan Ekspor Nikel
Ikut Pertemuan 11 Exim Bank Asia, LPEI Bahas Penguatan Ekspor dan Pemulihan Ekonomi
Jokowi Tak Ambil Pusing RI Digugat di WTO Imbas Setop Ekspor Bahan Mentah
Setop Ekspor Bahan Mentah, Jokowi Ingin RI Raup Keuntungan Maksimal