Langkah RI Jalin Perjanjian Dagang Internasional Dinilai Tepat untuk Genjot Ekspor
Pemilihan penetrasi pasar ke negara berkembang, misalnya di kawasan Amerika Latin dan Afrika, pun diapresiasi karena dianggap bisa meminimalkan risiko lesunya perdagangan dari mitra dagang besar Indonesia yang sedang terlibat perang dagang.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya melakukan penetrasi pasar baru, seiring anjloknya ekspor nasional imbas dari kondisi perekonomian global.
Caranya antara lain dengan menggencarkan perjanjian perdagangan baru dengan negara-negara lain setelah tahun-tahun sebelumnya tampak vakum. Langkah ini dinilai sebagai hal positif yang diharap bisa mendongkrak neraca perdagangan ke depan.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
"Sudah tepat yang sedang diinisiasi sekarang," ujar Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, seperti dikutip Rabu (26/6).
Heri menilai upaya mencari pasar baru gencar dilakukan Kementerian Perdagangan dalam 2 tahun terakhir. "Baru kali ini mau gencar lagi. Ini di satu sisi positif. Tapi, harus diantisipasi juga timbal baliknya," imbuh dia.
Namun dia mengingatkan ada hal yang harus tetap diantisipasi terutama dalam menghadapi dampak derasnya impor seiring keberadaan perjanjian dagang. Salah satunya melalui penguatan manufaktur, yang diperlukan agar produk lokal tetap bisa bersaing dengan produk negara lain.
Pemilihan penetrasi pasar ke negara berkembang, misalnya di kawasan Amerika Latin dan Afrika, pun diapresiasi karena dianggap bisa meminimalkan risiko lesunya perdagangan dari mitra dagang besar Indonesia yang sedang terlibat perang dagang.
Ekonom Universitas Indonesia (UI), Lana Soelastianingsih, mengakui upaya serius pemerintah terlihat dalam melakukan perluasan pasar. Walaupun masih dirasa minim pengaruhnya terhadap peningkatan ekspor. Namun, upaya pemerintah membuka akses pasar baru tetap patut diapresiasi.
"Ya itu patut diapresiasi. Harus kita hargai dong. Nggak boleh kita abaikan, karena yang namanya market diversification is a must, suatu keharusan. Diversifikasi produk pun is a must, suatu keharusan," ujar dia
Lana sendiri menilai, perluasan pasar dapat menyelamatkan Indonesia dari pelemahan ekonomi dunia, terutama yang disebabkan perang dagang seperti yang terjadi sekarang. Di mana, perang dagang antara Amerika dan Cina membuat ekspor Indonesia menurun.
"Sering terjadi kalau ada salah satu komoditas andalan Indonesia harganya naik misal kopi, siapa nih yang suka minum kopi, Uni Eropa. Kita ekspornya ke uni Eropa aja. Nggak cari alternatif pasar lain karena keenakan," tegas dia.
Kedua pengamat ini mengakui jika dalam jangka pendek ekspor nasional masih dipengaruhi permintaan global, yaitu pasar-pasar tradisional Indonesia. Efek perjanjian dagang baru bisa terasa dalam kisaran setidaknya setahun.
Sosialisasi yang gencar diperlukan supaya para pengusaha mampu memanfaatkan perjanjian dagang yang ada.
Adapun pada Mei, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 14,74 miliar. Nilai tersebut naik 12,42 persen dibandingkan April 2019. Namun dibandingkan Mei tahun lalu, nilainya masih minus -8.99 persen.
Di sisi lain, nilai impor menurun 17,71 persen secara tahunan. Besarannya pada Mei 2019 berada di angka USD 14,53 miliar. Dengan kondisi tersebut, neraca dagang Indonesia tercatat surplus USD 0,21 miliar.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Meski Surplus, Neraca Perdagangan di Mei Belum Optimal
Impor Bawang Putih Saat Ramadan 2019 Melonjak Capai 69,8 Persen, Terbesar dari China
Menko Darmin Soal Neraca Perdagangan Mei Surplus: Perkembangan yang Baik
Neraca Perdagangan Mei 2019 Surplus USD 0,21 Miliar
Turun 5,62 Persen, Impor Mei 2019 Tercatat BPS Capai USD 14,53 Miliar
BPS Catat Ekspor Mei 2019 Naik Menjadi Rp14,74 miliar, Terdorong Kinerja Migas