Lewat 3 pelabuhan, beras impor diperkirakan masuk bulan depan
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga pelabuhan untuk menerima beras impor. Ketiga pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Belawan di Medan, Pelabuhan Batam di Batam, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Pemerintah menunjuk Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton pada Februari 2018. Beras tersebut nantinya akan didatangkan secara bertahap ke Indonesia.
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga pelabuhan untuk menerima beras impor. Ketiga pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Belawan di Medan, Pelabuhan Batam di Batam, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Mengapa BULOG mengimpor beras dari negara lain? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
"Impor masuk ke Pelabuhan Medan, Batam, Jakarta. Jadi didatangkan secara bertahap. Kalau jumlahnya tergantung jenis kapalnya, kalau kecil berarti yang datang jumlahnya kecil dulu. Kalau kapal besar bisa muatannya banyak," ujar Djarot di Hotel Aston, Jakarta, Selasa (16/1).
Djarot mengatakan, untuk menjaga impor beras tidak disalahgunakan pihaknya memperkuat pengawasan di lapangan. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di lapangan.
"Direktur Pengadaan minta 100 lebih satker (satuan kerja) nanti akan kami penuhi terus. Saya ingin punya satker didedikasikan untuk menyerap," jelas Djarot.
Selanjutnya, untuk melakukan distribusi beras kepada masyarakat, Bulog akan menyiapkan 150 orang petugas yang langsung berhubungan dengan pelanggan atau sales force. Petugas tersebut nantinya akan dikirim ke berbagai daerah terutama daerah yang bukan penghasil beras.
"Kan kemarin Bulog dikritik, katanya Bulog cuma mau jual ke pedagang besar, tidak mau ke pedagang kecil, apalagi masyarakat. Makanya tahap pertama kami siapkan 150 sales force, beberapa hari ini mereka akan dikirim ke daerah," jelasnya.
Djarot menambahkan, dalam melakukan pengawasan, Bulog telah menyiapkan 60 orang Presiden Auditor yang akan bekerja langsung di bawah satuan pengawasan nasional dan pengawas internal Bulog, sehingga independensinya bisa terjaga.
"Orang-orang itu akan ditempatkan di objek pemeriksaan. Mereka akan jadi pengawal kebijakan pusat. Ini semua dilakukan untuk mengurangi kebocoran yang akhirnya perusahaan ini jadi tidak efisien," tandasnya.
Baca juga:
Impor 500.000 ton beras, antara prediksi Mentan dan kesedihan Jokowi
Karut marut data produksi beras berujung impor 5000.000 ton
Bos Bulog prediksi impor beras 500.000 ton habiskan dana Rp 3,6 triliun
Bulog mulai buka pendaftaran tender untuk impor beras 500.000 ton
Mengaku surplus, 4 daerah ini menentang impor beras 500.000 ton