Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih Wait and See Buat Investasi di IKN
Pemilu 2024 membuat kebanyakan investor untuk wait and see.
Pemilu 2024 membuat kebanyakan investor untuk wait and see.
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih Wait and See Buat Investasi di IKN
Sejumlah pengusaha Korea Selatan masih bersikap wait and see untuk memutuskan kebijakan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
- Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia
- Memasuki Tahun Politik, Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 Triliun Didominasi Modal Asing
- Ngeriung dengan Mahfud MD, Ekonom Dukung Tegakkan Hukum Demi Kepastian Bisnis dan Investasi
- Memasuki Tahun Politik di 2024, Indonesia Aman Buat Investasi?
"Dari pengusaha Korea masih wait and see sampai bulan Februari, tapi kelihatannya bulan Februari belum selesai masih panjang bulan Juni," kata Kepala Kamar Dagang dan Industri KADIN Korea Lee Kang Hyun, dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, ditulis Sabtu (4/11).
Merdeka.com
Hyun mengatakan, alasan pengusaha memilih proses Pilpres selesai, agar pengerjaan proyek yang ada di IKN tidak terdistraksi dengan konflik atau kebijakan pemerintahan yang berpotensi muncul saat pelaksanaan Pilpres.
Korea, imbuh Hyun, berkomitmen untuk membangun smart city di IKN sekaligus membangun infrastruktur di sana. Namun, dia satu sisi, Korea tidak bisa gegabah menuntaskan satu item proyek di IKN.
Dia menyebutkan, Korea Selatan mendapatkan target menyelesaikan pembangunan konstruksi pada Agustus 2024.
Namun menurut Hyun, target terse dirasa terlalu cepat meski para investor Korea terbiasa dengan budaya "cepat-cepat".
"Pengusaha-pengusaha yang konstruksi BUMN, mereka sekarang bayar juga sulit ya dan bagaimana nanti mungkin bisa dipercaya. Jadi, masalah IKN itu kalau kita lihat sampai detail mudah-mudahan semuanya bisa menyelesaikan dengan baik, kita memikirkan bersama ini harusnya bagaimana," harapnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka Jakarta, mengatakan antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati sejumlah kerja sama, antara lain pembangunan MRT Fase 4 hingga "smart city" di IKN.
"Terkait Korea Selatan, kerja sama infrastruktur dan mengharapkan MRT Fase 4 bisa dimulai konstruksinya tahun 2024," kata Retno di Istana Kepresidenan.
Retno mengatakan, Presiden Jokowi dan Presiden Yoon Suk Yeol, optimistis investasi dapat meningkat karena kedua negara telah memiliki dialog investasi yang tinggi, khususnya bidang ekosistem kendaraan listrik yang menjadi salah satu prioritas.
Merdeka.com