Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI
Capaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan iri dengan capaian volume perdagangan antara Korea Selatan (Korsel) dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar.
Sementara itu, volume perdagangan Korsel dan Indonesia baru mencapai USD 24,5 miliar.
"Volume perdagangan Indonesia dengan korsel baru USD 24,5 miliar. Padahal, korsel dengan vietnam sudah hampir 85 miliar dolar," ujar Mendag Zulhas saat mengunjungi Pabrik PT Hyundai Motor Manufakturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (11/7).
Merdeka.com
- PSDKP Beberkan Modus Penyelundupan BBL Lewat Udara, Pelaku Berbaur dengan Penumpang Pesawat
- Mentan SYL Minta Pemerintah Vietnam Buka Akses Ekspor Buah Asal Indonesia
- Volume Dagang Indonesia-Korsel Kalah dari Korsel-Vietnam, Ini Penjelasan Profesor dari Korea
- Terungkap, Ini Penyebab Perdagangan Korsel-Vietnam Lebih Tinggi dari Korsel-Indonesia
Menurutnya, tingginya volume perdagangan antara Korea Selatan dan Vietnam itu dipicu oleh kegiatan investasi yang lebih banyak dilakukan ketimbang dengan Indonesia. Sehingga, transaksi perdagangan yang dibukakan Korsel bersama Vietnam jauh lebih tinggi.
Oleh karena itu, Mendag Zulhas berharap Korsel lebih aktif lagi untuk melakukan investasi berbagai sektor.
Salah satunya sektor otomotif seperti yang dilakukan Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak usaha Hyundai Motor Group, dengan membangun pabrik battery system atau sistem bateraiHyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Dubes, Saya, dan yang lain akan bekerja keras agar volume perdagangan (RI-Korsel) yang 24,5 miliar bisa lebih besar dari Korsel dengan Vietnam yang sudah mencapai USD78 miliar," jelasnya.
Merdeka.com
Sebelumnya, Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak usaha Hyundai Motor Group, memulai pembangunan pabrik battery system atau sistem baterai Hyundai pertama di Indonesia. Tepatnya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Hasil kolaborasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara (ASEAN). Dana sebesar USD 60 juta, setara Rp 900 miliar, diinvestasikan dengan rencana produksi massal pada paruh pertama 2024.
Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia, mengatakan pembangunan pabrik battery system ini semakin menegaskan komitmen Hyundai untuk memimpin elektrifikasi di industri otomotif Indonesia. "Ada pun investasi yang diputuskan melalui pertimbangan matang dan terukur dari principle global Hyundai untuk memastikan kapabilitas fasilitas tersebut dalam mendukung rantai pasok kendaraan listrik secara maksimal," ujar Hong dalan rilisnya, kemarin (31/5).