Membandingkan efektivitas konsep pembangunan Jokowi dan Deng Xiao Ping
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menilai strategi pemerintah yang menerapkan konsep pembangunan China masih belum efektif. Berkaca dari strategi China, menurutnya, pemerintah saat ini setidaknya melakukan dua kesalahan.
Konsep pembangunan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat ini mirip dengan China era Deng Xiao Ping. Di mana, pemerintah kedua negara membuka pintu lebar pada investasi asing hingga pemfokusan pada reformasi agraria.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menilai strategi pemerintah yang menerapkan konsep pembangunan China masih belum efektif. Sebab, pemerintah saat ini dilanda masalah inkonsistensi.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana China berusaha menyaingi AS dalam persaingan ekonomi dan teknologi? Upaya itu dilakukan agar persaingan ekonomi dan teknologi di China dapat menyaningi AS. Bahkan, China memaksa produsen AS yang ada untuk pindah ke luar negeri.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Bagaimana cara ASEAN dan Tiongkok memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
"China menyadari mereka membutuhkan investor sehingga memberikan karpet merah. Mereka memberikan berbagai macam kemudahan dan insentif sehingga memudahkan investor. Bahkan, China lebih liberal dari negara Barat," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta.
Berkaca dari strategi China, menurutnya, pemerintah saat ini setidaknya melakukan dua kesalahan. Pertama, mempersulit investasi. Kedua, tidak menjaga industri strategis.
"Masih banyaknya perizinan adalah salah satu aspek yang mempersulit investasi. Ada perbedaan antara pusat dan daerah," tuturnya.
"Selain itu, pemerintah China sangat menjaga industri strategisnya seperti tambang dan telekomunikasi. Sementara, pemerintah Indonesia justru membuka sektor strategis dan mempersulit industri komersilnya," tambah Enny.
Dampaknya, lanjut Enny, terlihat dari tidak lakunya sejumlah kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dicanangkan pemerintah. "Kawasan ekonomi khusus kita tidak ada yang jalan," ucapnya.
Oleh karena itu, Enny menyarankan untuk pemerintah mulai melakukan perbaikan. Salah satunya dengan menjaga investasi asing pada industri strategis Tanah Air.
"Pemerintah harus mengacu kembali pada konstitusi atau Undang-Undang."
Seperti diketahui, reformasi ekonomi China ala Deng Xiao Ping dimulai dengan sektor pertanian. Di mana, pemerintah salah satunya menekankan pada hak milik rakyat atas tanah.
Seiring berjalannya waktu, investasi asing langsung di China turut menumbuhkan pusat-pusat industri di perkotaan.
China, pada 1980, juga menggagas pembentukan Zona Ekonomi Khusus di Provinsi Guangdong yang terdiri dari Shen Zhen, Zhuhai, dan Shantou serta di Fujian. Sejumlah strategi China tersebut terbukti telah membawa negeri Tirai Bambu itu sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia.
Baca juga:
Di China, bayar makanan di restoran sudah bisa dengan scan muka
Ini prediksi ekonomi dunia kuartal III-2017
Dalam 4 hal ini, China jadi raja di Indonesia
RI kalahkan China dalam kepercayaan konsumen internasional
Ini balasan China atas tudingan Donald Trump soal kecurangan dagang
Raja Salman ke China, Saudi sepakat kerja sama investasi Rp 867 T
Mengejutkan, China alami defisit perdagangan pertama dalam 3 tahun