Menguji Kekuatan Pemerintah Lawan Gugatan Larangan Ekspor Tambang Mentah di WTO
Fahmy pun tak memungkiri, bisa saja perjuangan Jokowi saat ini bernasib serupa seperti yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kalah kuat dari gugatan WTO.
Jalan terjal reformasi ekonomi mengadang ketika Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada memenangkan gugatan Uni Eropa atas Indonesia terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel Oktober 2022 lalu.
Kekalahan itu tak lantas membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) gentar. Bukannya mundur, Jokowi malah melanjutkan larangan ekspor pada bijih bauksit, yang berlaku Juni 2023.
-
Apa itu Tamikil? Tamikil merupakan jenis hewan laut mollusca dengan ciri khas berduri mirip bulu babi. Walau tampilannya seram, namun sajian dari biota laut tersebut memiliki cita rasa yang lezat.
-
Di mana tepatnya penemuan mineral tersebut? Survei baru yang dilaksanakan The Nippon Foundation bekerja sama dengan Universitas Tokyo menemukan bahwa dasar laut di sekitar pulau Minami-Tori-shima menampung sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel.
-
Apa yang ditemukan dalam batu nisan tersebut? Mikrofosil Para peneliti menggunakan fosil yang ditemukan di dalam batu untuk mengungkap jenis mikrofosil yang disebut foraminifera. Asal usul dan waktu spesifik spesies foraminifera ini dapat menjadi jelas dengan identifikasi mereka.
-
Bagaimana bentuk bola batu neolitik? Lebih dari 425 bola batu telah ditemukan, umumnya berukuran sebesar bola kriket dan terbuat dari berbagai macam batu. Permukaannya dipahat dengan dekorasi berbentuk spiral atau konsentris, mirip dengan dekorasi pada tembikar dan batu-batu monumental dari masa itu.
-
Kenapa Le Minerale dituduh berbahaya? Kabar ini sendiri muncul setelah beredar konten di media sosial TikTok yang menyebutkan kalau Le Minerale memiliki kandungan bromat yang melebihi batas aman, sehingga berisiko memicu tumor dan kanker.
-
Apa saja mineral asing yang ditemukan dalam batu meteor El Ali? "Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti kondisi geologi sebenarnya, kimia batuan tersebut, berbeda dari yang ditemukan sebelumnya. Inilah yang membuatnya menarik: Dalam meteorit khusus ini, Anda memiliki dua mineral yang dideskripsikan secara resmi dan merupakan hal baru bagi sains," jelas kurator dan profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Atmosfir Universitas Alberta, Chris Herd, seperti dilaporkan majalah Live Science.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, sebenarnya UU Nomor 4/2009 tentang Pertambangan, Mineral dan Batubara sudah mengamanatkan untuk melarang ekspor hasil tambang dan mineral mentah atau tanpa dihilirisasi di dalam negeri, paling lambat pada 2014.
"Namun, adanya penentangan dahsyat dari perusahaan tambang, utamanya dari Freeport yang disertai ancaman diadukan ke WTO, Pemerintahan Presiden SBY mengundur berlakunya larangan ekspor tersebut," kata Fahmy dalam pesan tertulis, Sabtu (24/12).
Fahmy pun tak memungkiri, bisa saja perjuangan Jokowi saat ini bernasib serupa seperti yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kalah kuat dari gugatan WTO.
"Baru sekarang Presiden Jokowi berani melarang ekspor bijih nikel dan bauksit. Sedangkan, penentangan dari WTO harus dilawan, meskipun ujung-ujungnya akan kalah," sebut dia.
Namun, proses persidangan gugatan WTO sampai keputusan final butuh waktu sekitar 4 tahun. Selama 4 tahun, Fahmy menyebut larangan ekspor bauksit harus tetap dilakukan hingga menghasilkan ekosistem industri bauksit dari biji bauksit dan produk hilirisasi hingga produk turunan, berupa alumunia sebagai bahan baku industri mesin dan semiconductor.
"Produk turunan itu akan memberikan nilai tambah lebih besar ketimbang ekspor bijih bauksit. Maka perlu maju tak gentar meningkatkan pendapatan negara," tegas Fahmy.
Ketegasan Presiden Jokowi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas mengatakan bahwa hilirisasi komoditas tambang harus terus berjalan. Menurut Jokowi, hilirisasi menjadi bentuk komitmen Pemerintah RI. Sehingga Indonesia bukan hanya dikenal sebagai pengekspor bahan mentah alias raw material saja.
"Sekali lagi, meskipun kita kalah di WTO, kalah kita urusan nikel ini digugat oleh Uni Eropa dibawa ke WTO kita kalah, enggak apa-apa. Kalah saya sampaikan ke menteri, banding," tegas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 di Ritz-Carlton Hotel Jakarta, Rabu (30/11).
Presiden Jokowi memahami larangan ekspor bahan mentah tambang dari Indonesia akan merugikan banyak negara lain yang selama ini terlena dengan kebijakan longgar atas sumber daya alam Indonesia. Dalam hal nikel, Uni Eropa (UE) merasa tidak nyaman dengan larangan ekspor mineral logam itu karena dapat mengganggu pertumbuhan industri baja antikarat (stainless steel) di negara-negara anggota blok tersebut.
Nikel kerap disebut sebagai the mother of industry karena pengolahan jenis logam ini menghasilkan produk turunan ke banyak sektor yang dibutuhkan manusia seperti sendok, baterai, telepon genggam, hingga kendaraan.
Nikel juga diprediksi akan menjadi primadona seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku mineral logam itu untuk produksi baterai dan kendaraan listrik yang digadang-gadang sebagai salah satu industri masa depan.
Indonesia menguasai lebih dari 20 persen total ekspor nikel dunia. Indonesia juga menjadi eksportir nikel terbesar kedua untuk industri baja negara-negara Uni Eropa.
Data Cadangan Nikel di Indonesia
Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM, cadangan bijih nikel yang terkira adalah sebanyak 3,74 miliar wet metric ton (wmt) dan yang terbukti sebanyak 1,49 miliar wmt sehingga total cadangan bijih nikel yang ada di Indonesia sebanyak 5,24 miliar wmt.
Namun sebagai negara yang berdaulat dan berpegangan pada konstitusi UUD 1945, Indonesia mutlak melakukan hilirisasi karena sumber daya alam harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Tanpa hilirisasi, rakyat hanya menikmati segelintir manfaat dari kekayaan alam.
Pemerintah memahami hilirisasi sepatutnya sudah dilakukan sejak lama. Hilirisasi memiliki tujuan baik yakni untuk memberikan nilai tambah ekonomi atas kekayaan alam, menciptakan banyak lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan negara.
Maka itu, alih-alih gentar, Presiden semakin bersemangat melanjutkan hilirisasi. Proses pengolahan bahan mentah tambang akan dilanjutkan ke komoditas lain seperti bauksit, tembaga, timah, dan emas. "Baru 2 bulan lalu kita kalah tapi keberanian kita hilirisasi barang-barang mentah itu yang terus kita lanjutkan meski kita kalah di WTO," kata Presiden Jokowi di hadapan ribuan sukarelawannya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)