Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Airlangga menyebut, Indonesia bisa menekan angka inflasi sebesar 5,51 persen pada 2022 dan di 2023 diperkirakan sekitar 2,3 persen.
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
- Indonesia Masih Unggul, Pertumbuhan Ekonomi Negara Tetangga Ini Hanya 3 Persen
- Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding China dan Singapura, Ini Datanya
- Menko Airlangga: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp150 Miliar
- Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif konsisten di angka 5 persen pasca pandemi Covid-19 dan konflik perang.
Bahkan, ekonomi Indonesia disebut lebih baik dibandingkan negara maju, seperti Amerika Serikat, China.
"Tidak banyak negara yang tumbuhnya sekitar 5 persen bahkan negara maju AS dan China dan yang lain pun tidak 5 persen," ujar Airlangga dalam acara Investor Daily Round Table, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/1).
Airlangga menyebut, Indonesia bisa menekan angka inflasi sebesar 5,51 persen pada 2022 dan di 2023 diperkirakan sekitar 2,3 persen.
Artinya Indonesia pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah, padahal banyak tantangan global yang sebenarnya bisa memberi efek kepada Indonesia.
"Jadi pertumbuhan tinggi, inflasi rendah nanti kita juga melihat bahwa walaupun global dunia tidak baik-baik saja, kita lihat dampak perang Ukraina hingga hari ini harga komoditas sudah mulai normal tidak melonjak seperti di awal," terang Airlangga.
Kemudian efek dari perang Hamas dengan Israel, namun untuk sampai saat ini belum mengubah harga minyak. Jadi ketidakpastian tetap ada, dan pemerintah berhasil mengendalikan itu.
"Melihat efek dari perang hamas dengan Israel dan juga sedikit melebar ke tempat lain di timur Tengah untuk sampai saat ini belum merubah harga minyak jadi ketidakpastian tetap ada," jelas dia.
Di sisi lain, efek dari El Nino memberikan dampak terhadap musim tanam di Indonesia. Sebelumnya panen raya diharapkan akan terjadi pada bulan April. Tetapi akibat El Nino panen raya akan mundur sekitar 2 bulan ke depan.
Oleh karena itu, pangan menjadi hal yang diperhatikan oleh pemerintah apalagi menjelang masuk bulan Ramadan dan pasca pemilu. Tentunya ketahanan pangan kesiapan pangan ini menjadi sangat penting terutama untuk mengatasi inflasi.
"Pemerintah sendiri kemarin mengambil langkah untuk pengamanan pangan antara lain impor beras sebanyak 3,5 juta Pada Tahun 2022 dan tahun ini sebanyak 3 juta produksi beras gara-gara sekitar 1,2 juta Ton di mana tentu konsumsi sekitar 2 sampai 2,5 setengah juta ton," pungkasnya.