Menko Airlangga Sebut Prospek Ekonomi RI di Masa Depan Menjanjikan
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini prospek ekonomi Indonesia di masa depan cukup menjanjikan. Apalagi pertumbuhan ekonomi Tanah Air saat ini di nomor empat setelah China, Vietnam dan Korea Selatan. Hal ini didorong oleh upaya pemulihan ekonomi nasional yang sudah berada dalam jalur yang benar
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini prospek ekonomi Indonesia di masa depan cukup menjanjikan. Apalagi pertumbuhan ekonomi Tanah Air saat ini di nomor empat setelah China, Vietnam dan Korea Selatan. Hal ini didorong oleh upaya pemulihan ekonomi nasional yang sudah berada dalam jalur yang benar.
"Di tengah pandemi, investasi di Indonesia masih meningkat yaitu 826,3 triliun rupiah walaupun masih berada di bawah target 900 triliun rupiah," kata Airlangga pada acara The 20th Indonesia Capital Market Student Studies yang diselenggarakan secara virtual, ditulis Jumat (19/2).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Dari segi capital market, rupiah mengalami perbaikan sehingga setara dengan berbagai financial currency di negara-negara ASEAN. Kemudian, dari segi equity, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 telah mengalami pemulihan yaitu pada level 6000. Harga komoditas ini didorong antara lain oleh kelapa sawit yang all time high. Ini membantu nilai tukar pekebun Indonesia.
"Berbagai sektor di capital market sudah lebih baik dari pada awal tahun 2020 sehingga ini menambah keyakinan pereknomian kita positif," ujarnya.
Dia menambahkan, lembaga-lembaga dunia juga mengkompromikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif 4,4-4,8 persen. Sementara pemerintah sendiri menargetkan pada posisi sekitar 5 persen.
Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa Capai 5,5 Persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bangkit kembali atau rebound di kisaran 4,5-5,5 persen pada 2021 karena didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
"Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF," kata Airlangga Hartarto di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (17/2).
Sejumlah upaya dilakukan pemerintah di antaranya dengan menggelontorkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada 2020 dianggarkan mencapai Rp695,2 triliun. Dari alokasi anggaran itu, sepanjang 2020 terealisasi mencapai Rp579,8 triliun atau 83,4 persen dari Rp695,2 triliun.
Anggaran tersebut dikucurkan untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan kepada sektor UMKM, insentif usaha, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, dan pembiayaan korporasi. Dengan upaya tersebut yang salah satunya melalui PEN, pertumbuhan ekonomi RI sepanjang 2020 terjadi perbaikan yang mencapai minus 2,07 persen.
Meski masih mengalami kontraksi, namun ekonomi RI mengalami perbaikan yakni dari minus 5,32 persen pada kuartal II, kemudian membaik menjadi 3,49 persen pada kuartal III dan kuartal IV-2020 kembali membaik mencapai minus 2,19 persen. Tahun ini, pemerintah kembali menggelontorkan program PEN mencapai Rp688,33 triliun atau meningkat dari rencana sebelumnya Rp627,9 triliun untuk bidang yang sama pada 2020.
(mdk/azz)