Menko Darmin Ajak Masyarakat Investasi di Pasar Modal Ketimbang Beli Tanah
Menurut Darmin, salah satu keuntungan berinvestasi di pasar modal adalah perputaran uang lebih cepat dibandingkan investasi membeli tanah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengajak masyarakat untuk lebih memilih berinvestasi di pasar modal dan keuangan dibandingkan melakukan model investasi konvensional seperti membeli tanah.
Menurut Darmin, salah satu keuntungan berinvestasi di pasar modal adalah perputaran uang lebih cepat dibandingkan investasi membeli tanah.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
"Sangat penting untuk meyakinkan masyarakat kita agar saving-nya dilakukan di pasar keuangan. Kalau saving-nya untuk beli tanah bagus-bagus saja, tapi yakin lah putarannya sangat lambat," ungkapnya, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (2/1).
Investasi dalam bentuk tanah memang dapat memberi keuntungan yang besar. Namun, keuntungan tersebut baru bisa dirasakan dalam jangka waktu yang sangat panjang, misalnya 30 tahun.
"Orang membeli tanah kemudian menahannya selama 30 tahun. Harganya memang naik, tapi 30 tahun," jelas dia.
Selain masyarakat, Darmin pun mendorong pelaku pasar modal, yakni Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menggencarkan edukasi terkait investasi di pasar modal kepada masyarakat. Sebab masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat sesungguhnya berinvestasi di pasar modal
"Bagaimana meyakinkan mereka untuk investasi ke pasar modal. Sehingga edukasi apapun itu namanya harus menjadi pilar kegiatan yang sangat penting," kata dia.
Namun demikian, Darmin mengakui cukup sulit menyakinkan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Sebab selama ini masyarakat berpandangan jika pasar modal dan keuangan memiliki risiko rugi yang sangat tinggi. "Tentu bukan hal mudah karena orang beli tanah bukan tanpa alasan. Beli surat berharga bisa rugi juga," jelasnya.
Karena itulah, perlu perbaikan dan peningkatan kualitas dari sisi pasar modal sendiri. Sehingga, banyak masyarakat yang tertarik untuk menaruh uangnya di pasar modal dan keuangan. "Kita berharap bahwa pasar modal mulai masuk ke tahap melahirkan dinamika bagi perekonomian kita ke depan," tandasnya.
Baca juga:
Gaet Investasi, Kemenhub Dorong Maskapai Perbanyak Buka Rute Internasional
Kaleidoskop 2018: Maju Mundur Kebijakan Presiden Jokowi Bikin Ramai Negeri
Kaleidoskop 2018: Pertemuan IMF-World Bank Bali, Momentum Unjuk Gigi RI Pada Dunia
Sejumlah Produsen Mobil Raksasa Tertarik Investasi Mobil Listrik di RI
Kaleidoskop 2018: Fakta Perang Dagang AS-China, Hingga Buat Rupiah Keok ke Rp 15.400
Kasus Uighur, RI Harus Tampil Terdepan dan Tak Terbelenggu Investasi China