Menko Darmin: Masa Panen Belum Tentu Mampu Turunkan Harga Jagung
Saat ini, kata Menko Darmin, impor menjadi satu-satunya upaya untuk menekan melonjaknya harga jagung yang kemudian berimbas pada kenaikan harga telur dan daging ayam. Padahal kedua jenis komoditas ini sangat dibutuhkan masyarakat.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa harga jagung belum tentu turun meskipun sudah memasuki masa panen. Hal ini karena jumlah jagung yang dapat dipanen belum mampu menutupi kebutuhan di pasaran.
"Meskipun pada panen, panen berapa banyak pertanyaannya kan gitu. Kalau banyak dan melimpah harga sudah jatuh," ujar Menko Darmin saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1).
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Apa yang dilakukan Inul Daratista saat mudik ke Pasuruan? Tak hanya sekadar pulang untuk bertemu keluarga besar, Inul juga melakukan aksi berbagi bingkisan Lebaran kepada tetangga sekitar.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
Saat ini, kata Menko Darmin, impor menjadi satu-satunya upaya untuk menekan melonjaknya harga jagung yang kemudian berimbas pada kenaikan harga telur dan daging ayam. Padahal kedua jenis komoditas ini sangat dibutuhkan masyarakat.
"Syukur ada impor ini kalau tidak harganya bisa Rp 8.000. Asal kamu tahu masyarakat kita proteinnya yang paling banyak makan apa? Telur sama ayam. Nah artinya jangan main-main sama telur. Itu akan memengaruhi betul gizi orang," jelasnya.
Menko Darmin menambahkan, peternak di Indonesia sebagian besar adalah peternak kecil. Peternak ini jarang memiliki gudang penyimpanan jagung yang besar. Sehingga, begitu terjadi kekurangan stok akan langsung mempengaruhi harga.
"Tapi petelur, kamu pernah pergi ke Blitar? Kecil-kecil, tidak punya gudang untuk nyimpen jagung. Jadi setiap dia beli mungkin untuk jagung sebulan dia beli, dia campur macam-macam artinya dia nggak punya stok. Kalau harga naik, kena dia," tandasnya.
Baca juga:
Panen Masih Lama, Alasan Pemerintah Kembali Impor Jagung di Awal 2019
Mendag Enggar Sebut Impor Jagung 30.000 Ton Permintaan Mentan Amran
Menko Darmin: Jagung Impor Jangan Hanya Disalurkan Ke Peternak Kecil
Indonesia Bakal Impor 30.000 Ton Jagung di 2019
Pemerintah Kembali Impor 30.000 Ton Jagung di Februari 2019
Petani di Sejumlah Daerah Tolak Bantuan Benih Jagung