Menko Luhut soal Rupiah melemah: Jangan ragu sama bangsa sendiri
Menko Luhut menilai, saat ini Rupiah sudah berangsur membaik. Semula sudah tembus 14.000 per USD sekarang sudah berada di level 13.900.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika. Menko Luhut menilai, saat ini Rupiah sudah berangsur membaik. Semula sudah tembus 14.000 per USD sekarang sudah berada di level 13.900.
"BI (Bank Indonesia) hadir kok. Itu sudah turun kan, sudah 13.900 an," kata Menko Luhut, di kantornya, Jumat (11/5).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Meski nilai tukar Rupiah sempat melemah, Luhut memastikan bahwa perekonomian Indonesia dalam kondisi yang baik.
"Kita itu investment grade loh. Jadi jangan ragu lah sama bangsa sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menenangkan menenangkan pasar di tengah kondisi nilai tukar Rupiah yang tertekan hingga tembus di atas 14.000 per USD.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, dengan melihat perkembangan yang terjadi di AS, tekanan yang terjadi di pasar uang negara berkembang seperti Indonesia merupakan suatu hal yang wajar.
"Ini sudah terjadi berkali-kali dan sudah kita sudah menghadapi hal seperti ini yang sama. Jadi tidak ada kejadian luar biasa," kata Wimboh di Gedung Ditjen Pajak, Jumat (11/5).
Baca juga:
Menko Luhut: Saya tanggung jawab dana pertemuan IMF - World Bank sebesar Rp 855 M
Bos BI bandingkan pelemahan Rupiah dengan mata uang negara lain
Bos BI: Kondisi pasar SBN kita dalam kondisi baik
Bos OJK soal nilai tukar Rp 14.000: Semua kondisi normal, tak ada kejadian luar biasa
Niat jadi capres, Rizal Ramli janjikan pertumbuhan ekonomi 10 persen tiap tahun