Mentan ingin jadikan Kepri pemasok pangan organik dunia
Indonesia akan menjadi pemasok bahan pangan organik yang sulit disaingi negara lain.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginginkan Kepulauan Riau (Kepri) dijadikan lumbung pangan organik yang memproduksi beras, sayur dan buah-buahan organik. Bahkan, Amran berencana akan membangun 10.000 hektare lahan pertanian organik di kawasan tersebut.
"Jadikan Kepri ini menjadi lumbung pangan organik. Brunei hanya punya 1.000 hektare lahan pertanian organik. Kita bangun di sini 10 ribu hektare," ujar Amran seperti dilansir Antara, Rabu (7/9).
Menurut Amran, apabila lahan tersebut dapat dikelola dengan baik maka akan menjadi nilai tambah bagi petani sehingga pangan organik tersebut dapat di ekspor ke negara tetangga. Dirinya juga telah menyiapkan anggaran untuk realisasi pembukaan 4.000 hektare lahan pertanian di Kabupaten Kepri.
"Kepri dapat membuat pengaturan pertanian modern satu petak mencakup 10 sampai 20 hektare sawah sehingga biaya produksi menjadi lebih efisien," ucap Amran.
Amran melihat, Kepri merupakan kawasan strategis yang menjadi pintu gerbang Indonesia menghadapi negara tetangga dalam komoditas pertanian, seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Dengan begitu, Indonesia akan menjadi pemasok bahan pangan organik yang sulit disaingi negara lain dan menjadi peluang kesejahteraan petani, lantaran memiliki harga jual tinggi hingga 10 kali lipat ketimbang bahan pangan non organik.
"Biayanya mungkin bisa lebih mahal Rp1.500-2.000 per kilogram, tetapi dijual bila perlu beras (organik) Rp100.000 per kilogram. Kami ekspor kemarin ke Belgia harganya Rp90.000 atau sekitar 6 euro. Uang yang berputar bisa dapat Rp6 triliun untuk petani," ujar Amran.
Adapun negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor beras organik, antara lain Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Uni Emirat Arab.
Ke depan, pihaknya meminta Dinas Pertanian Provinsi dapat mengirim petugas untuk survei jenis beras yang banyak dikonsumsi di Singapura untuk dikembangkan di Kepri.
-
Mengapa Mentan Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya swasembada pangan bagi Indonesia? “Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Baca juga:
Manggis asal Banten tembus pasar Asia hingga Eropa
Ini alasan Mentan Amran ekspor ayam ke Jepang
Bertemu Jokowi, Presiden China setuju tingkatkan impor buah dari RI
Gula kelapa Purbalingga digandrungi warga Jepang
Mendag Enggar bakal buka jalur ekspor langsung ke Laos