Menteri Bahlil Sebut Ada Peluang Investasi Rp 144 T UEA untuk Bangun Ibu Kota Baru
Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia memperkirakan, Uni Emirat Arab (UEA) bakal ikut mendanai proyek ibu kota negara (IKN) atau ibu kota baru lewat gelontoran investasi senilai USD 10 miliar, atau setara Rp 144 triliun (kurs Rp 14.400 per USD).
Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia memperkirakan, Uni Emirat Arab (UEA) bakal ikut mendanai proyek ibu kota negara (IKN) atau ibu kota baru lewat gelontoran investasi senilai USD 10 miliar, atau setara Rp 144 triliun (kurs Rp 14.400 per USD).
Menteri Bahlil menyebut, jumlah itu merupakan bagian dari komitmen investasi Uni Emirat Arab ke Indonesia dengan total nilai mencapai USD 44,6 miliar, atau setara Rp 642,2 triliun.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang ditemukan di Mleiha, Sharjah, Uni Emirat Arab? Otoritas Arkeologi Sharjah mengumumkan penemuan 409 koin perak kuno yang berasal dari abad ke 3 SM. Harta karun zaman kuno ini ditemukan di Mleiha, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dengan sejumlah monumen bersejarah, termasuk makam-makam Era Perunggu dan benteng-benteng pra-Islam.
-
Di mana banjir terjadi di Uni Emirat Arab? Banjir bandang yang terjadi pada 16 April menyebabkan air merendam mobil-mobil, bahkan di beberapa daerah menenggelamkan sepenuhnya.
-
Apa yang diutamakan oleh MUI dalam pengelolaan kekayaan negara? Waketum MUI: Kekayaan Negara Harus Diutamakan untuk Maslahat Umat Menurutnya, negara adalah aturan itu sendiri. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berbicara mengenai pentingnya aturan dalam sebuah negara untuk menjaga kemaslahatan umat.
"Menyangkut IKN, dari USD 44,6 miliar itu ada USD 10 miliar yang akan masuk di INA, totalnya USD 18 miliar. USD 8 miliar itu sudah clear di sekitar apa saja, USD 10 miliarnya masih tentatif untuk dimasukkan ke IKN," jelas Menteri Bahlil dalam sesi teleconference, Kamis (11/11).
Namun, dia menyampaikan, Pemerintah UEA masih harus melakukan komunikasi yang sangat intens dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan untuk bagaimana bisa mengalokasikan investasi mereka selain untuk di IKN.
"Angkanya berapa belum kita sepakati. Tetapi dari USD 44,6 miliar ini yang memungkinkan masuk ke IKN dalam USD 10 miliar itu, itu yang masih longgar sekali. Yang lain sudah ter-breakdown. Tetapi di luar angka ini ada juga yang kita lagi komunikasikan," urainya.
Pembicaraan Detail Investasi Dilakukan Sore ini
Menurut dia, Pemerintah RI saat ini sedang memetakan secara detail, ke mana saja investasi UEA USD 44,6 miliar itu akan dialokasikan. Menteri Bahlil mengatakan, Kamis sore ini dirinya akan menggelar rapat dengan Menko Luhut dan tim dari UEA, untuk membicarakan lagi bagian-bagian mana saja yang mereka berminat untuk investasi.
"Tetapi secara umum, pertama adalah beberapa fasilitas gedung mereka mau. IT juga mereka mau, kemudian beberapa kawasan industri hijau. Ini secara umum. Detailnya beri saya waktu sekitar 2-3 minggu baru saya sampaikan," ungkapnya.
Menteri Bahlil lantas coba meyakinkan, bahwa UEA kelak akan mengalokasikan nilai investasi lebih dari apa yang sudah dikomitmenkan di awal, khususnya untuk proyek IKN. Bocoran itu didapatnya pasca sekilas mendengar obrolan antara Presiden Jokowi dan Menko Luhut beserta raja-raja di sana.
"Karena pembicaraan Bapak Presiden dengan Pak Luhut dengan raja di UEA, itu angkanya yang saya dengar lebih. Tetapi enggak pas kalau saya yang sampaikan, biarkan Pak Menko Luhut yang sampaikan," pungkas Menteri Bahlil.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com