Menteri Jonan Sebut Aktivitas Gunung Anak Krakatau Mereda Bulan Ini
Jonan menambahkan, infrastruktur kesiapan bencana di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Banten juga berfungsi dengan baik. Antara lain penunjuk arah mata angin untuk memonitor pergerakan abu vulkanis, CCTV, infrasonik dan seismograf sebanyak 2 buah dengan dua jenis keakuratan yang ditempatkan di Pulau Sertung.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, aktivitas anak Gunung Krakatau kini tengah sedikit mereda. Erupsi abu vulkanik di gunung tersebut lebih kecil jika dibandingkan bulan September lalu.
"Jadi memang secara teori aktifitas vulkanik anak Gunung Krakatau sebenarnya yang sangat besar belakangan itu di bulan September tahun ini. Tapi jika dibandingkan ketinggian erupsi dan amplitudonya sekarang ini bulan desember, mungkin tidak ada seperempatnya dibanding bulan September," ucapnya di Banten, Jumat (28/12).
-
Kapan sanggar batik Krakatoa didirikan? Gambarkan kondisi alam Cilegon dan Banten Keberadaan batik yang didirikan oleh pasangan suami istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry pada 2014 ini tak terlepas dari dari minatnya akan batik dan sosial budaya di kotanya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Apa yang diyakini sebagai pusat kerajaan makhluk halus Gunung Merapi? Mitos Keraton di Gunung Merapi menggambarkan adanya sebuah istana gaib yang terletak di kawah gunung. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tempat ini sangat sakral dan angker, dianggap sebagai pusat kerajaan makhluk halus Gunung Merapi.
-
Apa yang ditemukan di sepanjang pantai es Antartika? Para ilmuwan menemukan fosil penguin kuno yang masih utuh di sepanjang pantai es Antartika.
-
Siapa yang dimakamkan di Kompleks Gunung Ratu? Hingga kini, kompleks makam Dewi Andong Sari masih dijaga dan dirawat dengan baik.
-
Apa yang dilakukan oleh Kasad Maruli Simanjuntak di Gunung Sangga Buana? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menghadiri acara pelepasan elang Jawa di tempat latihan Kostrad.
Jonan menambahkan, infrastruktur kesiapan bencana di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Banten juga berfungsi dengan baik. Peralatan itu antara lain penunjuk arah mata angin untuk memonitor pergerakan abu vulkanis, CCTV, infrasonik dan seismograf sebanyak 2 buah dengan dua jenis keakuratan yang ditempatkan di Pulau Sertung.
"Kami akan terus kordinasi dengan BPPT, LIPI dan BMKG untuk mempelajari tsunami kemarin akibatnya karena apa saja. Termasuk sharing pengetahuan dan informasi, dengan negara-negara lain seperti Amerika, Jepang, Perancis, karena kegeologian ini bersifat global," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini, Gunung Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 338 meter dari muka laut (pengukuran September 2018). Adapun karakter letusannya adalah erupsi magmatik yang merupakan erupsi eksplosif lemah (strombolian) dan erupsi efusif berupa aliran lava.
Pada tahun 2016 letusan terjadi pada 20 Juni 2016, sedangkan pada tahun 2017 letusan terjadi pada tanggal 19 Februari 2017 berupa letusan strombolian. Sejak tanggal 29 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau kembali mengeluarkan letusan hingga tanggal 22 Desember berupa letusan strombolian.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jonan Pastikan Penerbangan & Pelayaran di Selat Sunda Belum Terganggu Erupsi Krakatau
Gunung Anak Krakatau Kembali Gemuruh, Warga Diminta Tenang dan Waspada
Alasan Luhut Minta BMKG Tak Buru-Buru Turunkan Status Siaga Tsunami
Ini Jawaban Mengapa Gunung Anak Krakatau Aktif Erupsi
BERITA TERPOPULER: Update Gunung Anak Krakatau hingga Mafia Bola