Fosil-Fosil Penguin Berusia 5.000 Tahun Bermunculan dari Dalam Salju yang Mencair, Kondisinya Masih Sangat Utuh
Mencairnya salju di Kutub Selatan atau Antartika sebagai dampak perubahan iklim memunculkan fosil-fosil berusia ribuan tahun.
Fosil-Fosil Penguin Berusia 5.000 Tahun Bermunculan dari Dalam Salju yang Mencair, Kondisinya Masih Sangat Utuh
Para ilmuwan menemukan fosil penguin kuno yang masih utuh di sepanjang pantai es Antartika. Beberapa mumi penguin berasal dari 5.000 tahun yang lalu, berabad-abad sebelum orang Mesir Kuno mengenal mumifikasi menggunakan pembalseman.
Sumber: IFL Science
Di sisi lain, beberapa sarang penguin kuno telah ditemukan pada tahun 2016 di sekitar Tanjung Irizar, sebuah tanjung berbatu sepanjang Laut Ross di Antartika Timur.
Selain tulang dan bulu penguin Adelie, para peneliti juga menemukan beberapa bangkai penguin yang muncul dari salju yang mencair dan terlihat seperti baru saja mati, hal ini dikarenakan kondisi yang sangat dingin.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Kapan penguin muncul? Penguin tertua yang diketahui adalah Waimanu Manneringi, yang berasal dari Selandia Baru dan muncul sekitar 61 juta tahun lalu, tepatnya 5 juta tahun setelah peristiwa kepunahan massal yang mengakhiri era dinosaurus.
-
Di mana fosil hewan purba ditemukan? Beberapa ribu tahun yang lalu, pulau Sumba di NTT, Indonesia adalah rumah bagi gajah, tikus raksasa, dan naga, menurut penemuan fosil yang dilaporkan dalam jurnal ilmiah bulan lalu.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
-
Dimana fosil ikan purba ditemukan? Fosil ini ditemukan pada 2023 di Formasi Ozan di timur laut Texas, di endapan lumpur yang berasal dari Zaman Campania (83,6 juta hingga 72,1 juta tahun lalu) dan tebalnya hanya 20 sentimeter.
-
Dimana fosil hewan purba ditemukan? Potongan fosil tulang rahang hewan tersebut ditemukan di ladang opal di bagian utara New South Wales, bersama dengan bukti beberapa spesies monotreme purba lainnya yang kini telah punah.
Penemuan-penemuan ini merupakan hal yang mengejutkan karena belum ada catatan mengenai koloni penguin aktif di wilayah ini sejak pertama kali dilihat oleh Robert Falcon Scoot dan tim penjelajahnya pada awal abad ke-20.
Foto: Steven Emsile
Setelah analisis lebih dalam menggunakan radiokarbon pada sisa-sisa bangkai penguin tersebut, terungkap bahwa meskipun penampilan fisiknya terlihat muda, penguin-penguin ini berasal dari tiga periode yang dimulai 5.000 tahun yang lalu dan yang terbaru adalah 800 tahun yang lalu.
Sumber: IFL Science
“Selama bertahun-tahun saya melakukan penelitian ini di Antartika, saya belum pernah melihat situs seperti ini,” kata Profesor Steven Emslie, ahli paleoekologi di Universitas North Carolina Wilmington, dalam sebuah pernyataan .
“Kami menggali tiga gundukan ini, menggunakan metode yang mirip dengan para arkeolog, untuk menemukan jaringan tulang penguin, bulu, dan cangkang telur yang diawetkan, serta bagian keras mangsa dari guano (tulang ikan, otolit). Tanahnya sangat kering dan berdebu, sama seperti yang saya temukan di lokasi sangat tua lainnya yang pernah saya kerjakan di Laut Ross, dan juga terdapat banyak fosil penguin di dalamnya,” tambah Emslie.
Situs ini terakhir kali menjadi tempat tinggal para penguin yaitu pada periode Hangat Abad Pertengahan sekitar tahun 800 hingga 1300 M dan awal Zaman Es Kecil sekitar 1300 M ketika suhu di permukaan rata-rata musim panas berada di sekitar –2 derajat Celsius, lebih dingin dibandingkan saat ini di Laut Ross.
Professor Emsile meyakini, kondisi yang lebih dingin kemungkinan besar telah menutupi wilayah tersebut dengan salju dan es yang tebal, sehingga dianggap terlalu keras bagi koloni penguin yang aktif untuk hidup dan berkembang biak.
Mayat-mayat penguin tersebut bermunculan dari dalam es karena pemanasan suhu yang terkait dengan perubahan iklim. Suhu tahunan di wilayah dekat Laut Ross ini telah meningkat mencapai 2 derajat Celsius sejak tahun 1980-an, mengakibatkan banyak es yang mengungkap peninggalan dari masa lalu.
Foto: Steven Emsile
“Pencairan salju baru-baru ini mengungkap sisa-sisa yang telah lama terawetkan yang dibekukan dan terkubur hingga saat ini adalah penjelasan terbaik atas tumpukan sisa-sisa penguin dari berbagai usia yang kami temukan di sana,” komentar Emslie.
Kasus yang sama juga terjadi pada belahan bumi lain yaitu Arktik, wilayah yang mengalami pemanasan tiga kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global. Akibat dari pencairan lapisan es, segala macam hal dari masa lalu bermunculan, termasuk pathogen jahat dan makhluk beku.