Menteri Susi: Yang tidak dibutuhkan sekarang tak usah diimpor
Menteri Susi nilai Indonesia tak perlu impor garam untuk industri.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta contoh garam dari petani garam di Pamekasan, Madura. Tujuannya untuk melakukan tes laboratorium dan menunjukkan hasilnya kepada pengusaha.
Pada kesempatan ini, petani garam membawa tiga karung garam dengan masing-masing seberat 50 Kilogram. Karung pertama berasal dari Desa Lembung, Pamekasan, Madura yang merupakan kualitas teratas. Sedangkan dua karung lainnya berasal dari Desa Majungan, Pamekasan, Madura.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Siapa yang di-BKO-kan ke Kementan untuk memperkuat pangan? Terbukti kami di-BKO kan ke pertanian dengan terus turun ke lapangan
-
Bagaimana Kementan mendukung food estate Keerom? Kementan dalam food estate ini akan menyiapkan 20 unit traktor, cultivator, planter jagung, serta saprotan pupuk, benih unggul dan bahan kimia pengendali hama. Intinya kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden".
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kementerian KKP dalam menyambut Hari Ikan Nasional ke-10? “Pesan penting yang ingin disampaikan dalam menyambut Harkanas ke-10 ini adalah pentingnya meningkatkan konsumsi produk perikanan yang berkelanjutan", ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9).
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kapan Kementan menyelenggarakan Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum? “Oleh karena itu, idealisme dengan rakitan Hari Proklamasi harus terimplementasi dengan langkah-langkah yang pasti bagi Kementerian Pertanian terhadap kesediaan pangan, khususnya pangan lokal kita harus dibangkitkan, pengganti pangan impor,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) usai membuka acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8).
"Saya minta coba cek SNI dan juga coba lab independen, bahan pangan industri selain SNI. Saya penasaran saja," ujarnya di kantornya, Jakarta, Rabu (16/9).
Dia menambahkan, jika ternyata hasil tes menunjukkan kualitas garam petani Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan Industri, maka impor akan dibatasi. Tentunya ini akan melalui proses diskusi antara Kementerian kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.
"Untuk dasar kami (KKP) duduk dengan Menperin dan perusahaan dan industri. Mungkin saja mereka (industri) bisa saja mereka yang di atas (direktur) tidak tahu bahwa garam rakyat ini sudah sebaik ini," terang mantan Bos Susi Air ini.
Menurut Susi, dengan adanya pembatasan impor garam, maka kesejahteraan masyarakat atau petani garam akan meningkat. Secara otomatis akan mempertahankan profesi petani garam tetap eksis. Sebab selama ini mereka selalu merugi karena harga jual garam di bawah biaya produksi.
"Yang tidak dibutuhkan sekarang gak usah diimpor. Kan enggak usah impor sebanyak 2 juta ton. Kami juga peduli dan ingin memperbaiki nasib para petani. Jangan ini nanti petani garam hilang, kami mempertahankan profesi," tutupnya.
Baca juga:
Agustus 2015, BPS catat impor Indonesia sentuh USD 12,27 miliar
Busana muslim dan hijab Indonesia digandrungi warga Amerika Serikat
Baja impor kuasai proyek jembatan senilai Rp 300 miliar
Perkuat ekspor, pemerintah guyur LPEI Rp 1 triliun
KPPU menduga ada kartel garam impor