Hidup Susah, Pria Ini Tak Gentar Berjuang Hingga Jadi Crazy Rich Pariaman
Basrizal Koto merupakan pria kelahiran 11 Oktober 1959 di Pariaman, Sumatera Barat. Dia lahir di tengah keluarga yang miskin. Orang tuanya merupakan petani. Setiap hari, keluarga Basko, panggilan Basrizal Koto, hanya makan satu kali sehari.
Apa jadinya saat mendengar ibu kamu direndahkan karena miskin? Realita pahit itu menjadi motivasi Basrizal Koto untuk berjuang mengubah perekonomian keluarganya.
Basrizal Koto merupakan pria kelahiran 11 Oktober 1959 di Pariaman, Sumatera Barat. Dia lahir di tengah keluarga yang miskin. Orang tuanya merupakan petani. Setiap hari, keluarga Basko, panggilan Basrizal Koto, hanya makan satu kali sehari.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Siapa yang sering kali menjadi sumber inspirasi bagi pengusaha muda? "Untuk mengejar mimpi tidak harus menunggu dukungan dari smeua orang. Hanya butuh satu orang saja yang yakin, yaitu dirimu."
-
Siapa sosok inspiratif pengusaha sukses di balik Parna Raya Group? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
Pernah satu waktu, ia mendengar sang ibu direndahkan oleh tetangganya karena ingin meminjam beras untuk makan satu keluarga. Tetangga tidak ingin memberikannya beras. Tetangga itu kemudian mengungkit kembali bahwa utang keluarga Basko belum terlunasi. Sehingga, tidak dapat meminjam lagi.
Kisah Basko yang diulas akun YouTube Si Kutu Buku itu kemudian menceritakan bahws Basko tak ingin terbelenggu kemiskinan. Dia meminta izin kepada sang ibu untuk merantau ke Riau. Saat itu, Basko masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Dia terpaksa putus sekolah karena tak tega melihat orangtuanya dihina. Dia bertekad membawa perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Di Riau, Basko bekerja sebagai kernet. Dia juga pernah berjualan petai. Modal yang digunakan untuk berjualan petai berasal dari pendapatannya sebagai kernet.
Saat itu, ia memilih berdagang petai saat melihat seorang pedagang petai membawa petainya menggunakan sepeda. Pelanggan kemudian menyerbu petai dagangan si penjual tersebut. Namun, banyak petai yang tidak terjual karena kondisi yang rusak usai dikerumuni pelanggan.
Basko pun melihat bahwa harus ada nilai tambah meski hanya menjual petai. Dia kemudian memilah antara petai dengan kualitas bagus dengan kualitas rendah. Dia mengikat petai-petai itu dengan harga sedikit lebih mahal. Ini merupakan strategi pemasaran Basko memberikan pilihan petai kepada pelanggan.
Selama berjualan petai, dia memahami tentang nilai tambah. Jika harga kopi di pinggir jalan dengan kopi yang disajikan di restoran, harganya sangat jauh berbeda. Meski bahan bakunya sama yaitu kopi. Perbedaan itu karena kopi yang dijual di hotel atau kafe disajikan di tempat yang nyaman dan menggunakam wadah yang baik. Sebaliknya, kopi pinggir jalan hanya bermodal wadah plastik.
Basko kembali memutar otak untuk membangun bisnis. Saat itu ia terpikir membangun usaha jahit pakaian. Di kemudian membuka toko jahit di Simpang Batu, Padang. Toko hajit Basko berbeda dengan toko jahit lainnya. Tidak ada contoh bahan pada tokonya. Ini dikarenakan Basko tak punya cukup modal untuk membeli setiap contoh bahan.
Akan tetapi Basko tak rendah diri. Dia menjajakan jasa jahitnya ke rumah-rumah pegawai Bank Indonesia. Lokasi toko jahit Basko memang strategis karena berseberangan dengan Perumahan Bank Indonesia dan Mess Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia sengaja menyewa toko tersebut setelah melakukan riset pasar.
Hingga akhirnya Basko mendapatkan pelanggan pertama dari penghuni perumahan Bank Indonesia. Lambat laun usahanya berkembang pesat dan semakin besar. Basko kemudian berekspansi bisnis dengan membangun Minang Plaza, Basko Hotel, dan superblok Green City. Semuanya merupakan proyek terbesar di Sumatera.
Basko juga memiliki sejumlah usaha antara lain, peternakan sapi seluas 300 hektare di Pekanbaru, Riau, jaringan media cetak Haluan di setiap wilayah Sumatera dan Batam, perusahaan karoseri mobil, percetakan, properti, dan perhotelan. Setelah merajai Sumatera dan sekitarnya, Basko Group berniat merambah Jakarta melalui proyek perkantoran TB Simatupang.
(mdk/azz)