Naik 7,71 Persen, Nilai Impor September 2020 Tembus USD 11,57 Miliar
BPS mencatat, impor non migas September 2020 mencapai USD 10,40 miliar atau naik 6,18 persen dibandingkan Agustus 2020. Namun dibandingkan September 2019, turun 17,94 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia September 2020 sebesar USD 11,57 miliar. Angka impor ini naik 7,71 persen dibandingkan Agustus 2020. Namun dibandingkan September 2019 turun 18,88 persen.
"Impor kita pada bulan September 2020 ini mengalami pertumbuhan 7,71 persen dibandingkan bulan yang lalu. Impor kita meningkat karena ada kenaikan impor migas sebesar 23,05 persen, dan juga ada kenaikan impor non migas sebesar 6,18 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto dalam video konferensi, Kamis (15/10).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
BPS mencatat, impor non migas September 2020 mencapai USD 10,40 miliar atau naik 6,18 persen dibandingkan Agustus 2020. Namun dibandingkan September 2019, turun 17,94 persen. Sementara impor migas September 2020 senilai USD 1,17 miliar, naik 23,50 persen dibandingkan Agustus 2020. Namun dibandingkan September 2019 turun 26,31 persen.
BPS mencatat tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari–September 2020 adalah China senilai USD 28,22 miliar (30,32 persen), Jepang USD 8,08 miliar (8,68 persen), dan Singapura USD 6,03 miliar (6,48 persen). Impor non-migas dari ASEAN senilai USD 17,34 miliar (18,63 persen) dan Uni Eropa senilai USD 7,37 miliar (7,92 persen).
Adapun nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari–September 2020 turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi (9,36 persen), bahan baku/penolong (18,86 persen), dan barang modal (19,83 persen).
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)