Negara Ini Siap Bayar Rp11 Juta untuk Masyarakat yang Mau Berpacaran, Kalau Menikah Diberi Rp236 Juta
Acara yang dijadwalkan pada bulan Oktober ini ditujukan bagi kaum muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
Sebuah kantor distrik di Busan menawarkan 1 juta won atau setara dengan Rp11,8 juta (kurs krw: Rp11,84) bagi pasangan yang memulai hubungan romantis melalui acara pencarian jodoh.
Negara Ini Siap Bayar Rp11 Juta untuk Masyarakat yang Mau Berpacaran, Kalau Menikah Diberi Rp236 Juta
Pemerintah pusat dan daerah di seluruh Korea sedang bereksperimen dengan ide-ide kebijakan baru untuk mendorong pasangan menikah dan memiliki bayi guna meningkatkan angka kelahiran yang rendah.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Apa yang dilakukan oleh lurah di Pacitan saat PKI menguasai kota tersebut? Ada laporan dari warga, seorang lurah menindas masyarakat saat PKI menguasai kota itu. Masyarakat meminta lurah itu ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
-
Di mana letak Pasuruan? Pasuruan adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, dan Selat Madura.
-
Kapan Pudak mulai dijual? Nenek dari ibu Suharsih, yang merupakan generasi ketiga pembuat pudak, diketahui mulai membuat dan menjual pudak pada sekitar tahun 1949, di mana pada saat itu kondisi masih berada pada zaman perang yang serba sulit.
-
Kapan Jembatan Parhitean diresmikan? Saat jembatan ini rampung dikerjakan pasca Kemerdekaan, bangunan ini akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1950 yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
Sebuah kantor distrik di Busan menawarkan 1 juta won atau setara dengan Rp11,8 juta (kurs krw: Rp11,84) bagi pasangan yang memulai hubungan romantis melalui acara pencarian jodoh.
Dikutip dari CNN, Korea Selatan mempunyai tingkat kesuburan terendah di dunia, yang menunjukkan jumlah rata-rata anak yang akan dimiliki seorang wanita seumur hidupnya. Angka ini hanya tercatat sebesar 0,72 pada tahun 2023 , turun dari 0,78 pada tahun sebelumnya. Selanjutnya masih mengalami serangkaian penurunan tahunan yang panjang.
Data ini menggarisbawahi bom waktu demografis yang dihadapi Korea Selatan dan negara-negara Asia Timur lainnya, karena masyarakat mereka mengalami penuaan yang cepat, hanya dalam beberapa dekade setelah industrialisasi yang pesat.
Sebenarnya, banyak negara Eropa juga menghadapi populasi menua, namun kecepatan dan dampak perubahan tersebut dapat dimitigasi oleh imigrasi. Namun negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang dan China telah menghindari imigrasi massal untuk mengatasi penurunan populasi usia kerja mereka.
- Bangun Usaha Kayu dari Garasi Rumah, Wanita Ini Raih Omzet Hingga Rp200 Juta per Bulan
- Hanya Lulusan SMP dan Dua Kali Tidak Naik Kelas, Tak Disangka Pria Ini Sukses Jadi Pendiri Bisnis Waralaba Mendunia
- Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
- Ternyata, Ini Rahasia Sukses Tiga Pengusaha Kecil Bertahan Hingga Puluhan Tahun
Melansir dari Korean Times, menurut Kantor Distrik Saha di Busan, rancangan anggaran tambahan untuk acara kencan buta massal bagi “laki-laki dan perempuan lajang Korea dan asing” telah disahkan oleh dewan distrik baru-baru ini.
Acara yang dijadwalkan pada bulan Oktober ini ditujukan bagi kaum muda berusia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
Jika seorang laki-laki dan seorang perempuan memutuskan untuk memulai hubungan romantis setelah acara tersebut, pemerintah distrik akan memberikan 1 juta won akan diberikan kepada pasangan tersebut.
Jika mereka mengadakan 'sang-gyeon-rye', atau pertemuan anggota keluarga (biasanya diatur sebelum pernikahan), pasangan tersebut akan ditawari tambahan 2 juta won atau setara dengan Rp23,68 juta. Jika mereka menikah, bonus besar lainnya sebesar 20 juta won atau setara dengan Rp236,8 juta akan diberikan.
Tak hanya itu, kantor distrik mengatakan akan memberikan dukungan tambahan untuk perumahan mereka hingga lima tahun.
Aturan spesifik dan skala acaranya belum diumumkan. Pelamar akan ditinjau berdasarkan lamaran dan wawancara untuk dipilih sebagai peserta.
Jika acara tahun ini berhasil menarik perhatian dan membuahkan hasil positif, pihak kantor mengatakan akan menjadikannya acara tahunan dengan lebih banyak peserta non-Korea.
Reporter magang: Nur Pangesti