Nilai Tukar Petani Naik 0,16 Persen di Januari 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari 2019 naik sebesar 0,16 persen dibandingkan Desember 2018. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks yang dibayarkan petani.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari 2019 naik sebesar 0,16 persen dibandingkan Desember 2018. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks yang dibayarkan petani.
"Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 33 provinsi di Indonesia pada Januari 2019, NTP secara nasional naik 0,16 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jumat (1/2).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Suhariyanto merinci, kenaikan NTP dipengaruhi oleh subsektor tanaman pangan yang naik 0,52 persen, lalu subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,27 persen, dan subsektor perikanan naik 0,47 persen.
"Sebaliknya subsektor holtikultura turun 0,34 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,08 persen," jelasnya.
Kenaikan NTP petani ini pun seiring terjadinya kenaikan harga pada gabah kering panen ditingkat petani sebesar 2,22 persen dan harga beras medium di penggilingan sebesar 1,06 persen.
"Kenaikan NTP tertinggi pada terjadi di Provinsi Riau mencapai 2,59 persen. Sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Papua mencapai 1,58 persen," jelas Suhariyanto.
Baca juga:
Petani di Banten Ekspor Jagung dan Melon ke Hongkong
Ini Faktor Penyebab Jumlah Penduduk Miskin Turun Capai 25,26 Juta Orang
Mentan Amran Target Cetak Satu Juta Petani Milenial di 2019
Masuk Musim Panen, Petani Durian Raup Hingga Rp 200 Juta
Pemerintah Cari Cara Agar PPN Pertanian Tak Beratkan Petani Hasil Bumi