OJK Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI 2019 Capai 5,2 Persen
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Yohanes Santoso Wibowo mengatakan, salah satu indikator utamanya yakni kinerja intermediasi dan profil risiko lembaga jasa keuangan terpantau stabil pada Februari 2019.
Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (RDK OJK) melaporkan stabilitas dan likuiditas sektor jasa keuangan dalam kondisi terjaga. Dengan demikian, OJK optimis pertumbuhan ekonomi nasional pada 2019 bisa mencapai 5,2 persen.
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Yohanes Santoso Wibowo mengatakan, salah satu indikator utamanya yakni kinerja intermediasi dan profil risiko lembaga jasa keuangan terpantau stabil pada Februari 2019.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Menurutnya, indikator perekonomian beberapa negara maju seperti di Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok cenderung berada di bawah ekspektasi. Sehingga mendorong penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2019.
"Kalau kita lihat, pertumbuhan ekonomi negara maju seperti Amerika, Eropa Barat, Jepang, China, termasuk emerging markets, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan diturunkan. Dengan kondisi ini, kebijakan moneter global akan lebih longgar," ungkapnya di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Kamis (28/3).
Perkembangan tersebut disebutnya mendorong The Fed memutuskan untuk tidak menaikkan Federal Funds Rate (FFR) pada 2019, serta menghentikan program normalisasi neraca mulai September 2019.
"European Center Bank juga menahan suku bunga dan bakal nambah likuiditas. Jepang juga mempertahankan suku bunganya. Pemerintah Tiongkok berencana memberikan insentif moneter dengan pelonggaran suku bunga dan rasio GWM (Giro Wajib Minimum)," jelasnya.
"Tujuannya, supaya ekonomi lebih longgar dan bank lebih fleksibel. Jadi ada pemotongan pajak. Ini diharapkan bisa menstimulisasi perekonomian mereka," dia menambahkan.
Kondisi tersebut, lanjutnya, kemudian mendorong berlanjutnya capital inflow ke emerging markets, termasuk Indonesia, khususnya di pasar surat utang dan meningkatkan likuiditas di pasar keuangan.
Sejalan dengan perkembangan likuiditas dan tren global, Bank Indonesia juga memutuskan mempertahankan suku bunga kebijakannya. "Pertumbuhan ekonomi moderat, kisaran 5,2 persen. Pertumbuhan sektor riil kita harap masih tetap baik. Ini dampaknya ke sektor keuangan. Diharapkan stabilitas keuangan tetap baik," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Strategi Sri Mulyani Dorong BUMN Menangkan Proyek di Luar Negeri
Misbakhun Dorong Relaksasi Pajak demi Pacu Pertumbuhan Ekonomi
BI Ungkap Tiga Tantangan Indonesia Bisa Jadi Negara Maju
Bank Indonesia Bocorkan Rahasia Indonesia Mampu Menahan Gejolak Ekonomi 2018
Bos Bank Indonesia Curhat 2018 Bukan Tahun yang Ramah Untuk Ekonomi Nasional
Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Dorong Pembangunan Rendah Karbon