OJK: Penerbitan sekuritisasi aset meroket dari Rp 3,9 triliun jadi Rp 14,2 triliun
Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan, I Made Bagus Tirthayatra mengatakan, sejak 5 tahun pertama penerbitan EBA-SP di 2009-2013 hingga 5 tahun terakhir 2014-2018, penerbitan EBA-SP tumbuh sebesar tiga kali lipat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya pertumbuhan yang cukup signifikan terkait penerbitan Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP) di Indonesia.
Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan, I Made Bagus Tirthayatra mengatakan, sejak 5 tahun pertama penerbitan EBA-SP di 2009-2013 hingga 5 tahun terakhir 2014-2018, penerbitan EBA-SP tumbuh sebesar tiga kali lipat.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
Selama 2009-2013 total penerbitan EBA-SP mencapai Rp 3,9 triliun. Sedangkan pada 2014 hingga Juli 2018 melonjak menjadi Rp 14,2 triliun.
"Jenis aset yang disekuritisasi terus mengalami perkembangan. Kalau kita lihat pada awalnya EBA mensekuritisasi hanya KPR namun dalam perkembangannya, produk yang disekuritisasi semakin beragam. Kita melihat ada feature cash flow, tagihan listrik dan juga penerimaan tiket pesawat itu menjadi portofolio produk EBA. Jadi kita melihat sangat pesat pertumbuhan EBA dalam beberapa tahun terakhir," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (2/7).
Meski begitu, dia menegaskan tantangan yang dihadapi untuk penerbitan EBA-SP tetap ada, terutama masalah kesadaran akan pentingnya manfaat dari EBA-SP itu sendiri.
"Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi. Pertama, kurangnya awareness dari investor, tadi sudah dijelaskan bahwa EBA memberikan return yang sangat menarik tapi banyak yang tidak paham. Kemudian masih kurangnya tingkat likuiditas EBA. Karna itu Kami dari OJK sangat apresiasi peluncuran EBA Retail hari ini, ini upaya yang efektif untuk meningkat likuiditas EBA di pasar sekunder," kata dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
SMF gandeng BNI Sekuritas hadirkan layanan transaksi EBA-SP Ritel pertama di RI
Emiten keluhkan ketidakadilan soal iuran, ini respons OJK
Dibuka Menperin Airlangga, IHSG menguat 0,33 persen nyaris sentuh level 6.000
WIKA raup laba Rp 632,52 miliar sepanjang semester I 2018, tumbuh 39,50 persen
Salurkan kredit Rp 794 T, laba triwulan II BRI tumbuh 11 persen menjadi Rp 14,9 T
Semester I 2018, Indofood bukukan penjualan Rp 36 T dan laba Rp 1,96 T