OJK targetkan inklusi keuangan sentuh 75 persen di 2019
Wimboh menargetkan capaian inklusi keuangan pada 2019 bisa mencapai 75 persen atau naik dari 2017 sebesar 69 persen. Dia menjelaskan, dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, OJK akan melibatkan berbagai pihak, salah satunya menggandeng Pengurus Pusat Bhayangkari atau organisasi istri anggota Kepolisian.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, menargetkan capaian inklusi keuangan pada 2019 bisa mencapai 75 persen atau naik dari 2017 sebesar 69 persen. Dia optimistis target ini dapat tercapai.
"Kami punya target di 2019 bisa mencapai 75 persen," ungkapnya di Gedung Bhayangkari, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/3).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Dia menjelaskan, dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, OJK akan melibatkan berbagai pihak, salah satunya menggandeng Pengurus Pusat Bhayangkari atau organisasi istri anggota Kepolisian Republik Indonesia.
"Dengan cara ini akan meningkat inklusi keuangan dan ibu-ibu bisa mempunyai kesempatan menjadi entrepreneur," kata dia.
Seperti diketahui, berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) OJK mencatat indeks inklusi keuangan sebesar 59,7 persen di 2013 menjadi 67,8 persen di 2016. Kemudian pada 2017 mencapai 69 persen.
Sementara itu, indeks literasi keuangan sebesar 21,8 persen pada 2013. Indeks ini, kemudian meningkat menjadi 29,7 persen pada tahun 2016.
Baca juga:
Realisasi proyek e-KTP terganggu hambat upaya inklusi keuangan RI
Terkendala data, masyarakat masih enggan manfaatkan lembaga keuangan
Temui Ratu Maxima, bos OJK kenalkan dua program anyar genjot inklusi keuangan
Jokowi beberkan kunci mengembangkan inklusi keuangan di Indonesia
Layanan bayar tagihan listrik lewat GO-JEK percepat inklusi keuangan
Ini cara dan syarat bangun Bank Wakaf di pesantren
Bayar tagihan listrik dan BPJS Kesehatan kini bisa lewat aplikasi GO-JEK