Pasokan bir impor tahun ini berkurang
Indonesia mengimpor minuman beralkohol dari Australia, Italia, Prancis, Swiss, dan beberapa negara Eropa serta Afrika.
Kementerian Perdagangan memaparkan penurunan impor bir sepanjang tahun ini. Namun, pemerintah menegaskan penurunan itu tak berkaitan dengan lahirnya larangan penjualan minuman beralkohol kadar 5 persen di minimarket.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan mengatakan pada 2014 realisasi impor bir mencapai 511.000 karton.
-
Bagaimana si karyawati minimarket itu melahirkan bayinya? Saat tengah bekerja, karyawati itu tiba-tiba mengalami kontraksi dan melahirkan seorang bayi.
-
Dimana warga antri untuk membeli beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi.
-
Bagaimana cara Supri membantu karyawati minimarket yang hampir menjadi korban penipuan? Karyawati mini market itu kemudian disadarkan, setelah Surpi meminta telpon dari orang tak dikenal itu dimatikan.“Waktu itu saya bilang, mbak jenengan itu kena tipu. Teleponnya disadap, tak suruh matikan. Dia kemudian bilang, aku mau ngomong opo e, pak?, sembari kebingungan,” ungkap Supri.
-
Apa yang dijual di warung milik Merry? Aroma sedap soto mie tercium dari sudut warung sederhana milik sosok penting dalam perjalanan karir Raffi Ahmad. Merry merintis usaha kuliner dengan warung yang menyajikan makanan khas Bogor, menambah keberagaman bisnisnya.
-
Apa saja barang-barang yang dijual di toko klenik yang diungkap Pesulap Merah? Di toko tersebut, terdapat banyak sekali barang-barang yang sering digunakan oleh para dukun ketika sedang praktik. Barang-barang itu terdiri dari keris yang berukuran kecil, jimat semar mesem (ilmu pelet), hingga bambu petuk atau bambu keramat.
-
Apa yang dibeli mbah putri di pasar Beringharjo? Ceritane mbah putri bar blonjo neng pasar Beringharjo, mulihe pengin numpak becak.
"Sekarang (rekomendasi impor bir) sekitar 430.000 karton per tahun, turun dari realisasi tahun lalu," ujar Partogi kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (16/4).
Lebih jauh Partogi mengungkapkan, biasanya Indonesia mengimpor minuman beralkohol dari Australia, Italia, Prancis, Swiss, dan beberapa negara Eropa serta Afrika. Kandungan alkohol pun bervariasi. Mulai dari 5 persen hingga 55 persen.
"Kita impornya bermacam-macam (kandungan alkoholnya). Dari yang kandungan 5 persen, 5 hingga 20 persen, bahkan sampai 55 persen juga ada," ucapnya.
Seperti diketahui, Larangan penjualan minuman beralkohol di sejumlah minimarket mulai diberlakukan tepat hari ini, Kamis (16/4). Larangan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang perubahan kedua atas Permendag No. 20/M-DAG/4/2014 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran dan penjualan minuman beralkohol.
Pantauan merdeka.com di beberapa minimarket kawasan Tebet, Jakarta Selatan, mayoritas tidak terlihat lagi minuman beralkohol kadar 5 persen baik dalam bentuk botol maupun kaleng.
Salah satu pegawai minimarket, Saripuddin menuturkan pihaknya sudah tak lagi menyimpan stok minuman tersebut. "Kita sudah enggak stok lagi," ujarnya saat ditemui merdeka.com, Kamis (16/4).
Dia mengungkapkan, jika stok minuman beralkohol di tempatnya bekerja sudah ditarik sejak akhir Maret lalu. "Karena katanya ada peraturan larangan dari Pemda. Makanya kemarin akhir Maret sudah ditarik-tarikin barang (minol) nya," jelasnya.
(mdk/noe)