Pelanggan Tesla Kabur Usai Elon Musk Nyatakan Dukungan ke Donald Trump
Raoul menyayangkan sikap Elon Musk yang tidak merahasiakan dukungannya terhadap Donald Trump.
Keputusan CEO Tesla, Elon Musk untuk mendukung Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat menuai malapetaka. Hal ini disebabkan karena kaburnya pelanggan setia Tesla.
Terbaru, Rossmann sebuah perusahaan raksasa toko obat Eropa pada hari Selasa (6/8) lalu mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi membeli kendaraan listrik Tesla untuk armadanya yang akan segera berlaku. Keputusan ini buntut dukungan politik CEO Elon Musk yang pro-Trump.
"Rossmann, yang berbasis di Jerman, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusannya didasarkan pada ketidaksesuaian antara pernyataan CEO Tesla Elon Musk dan nilai-nilai yang diwakili Tesla dengan produknya," kata Juru Bicara Perusahaan, Raoul Rossmann dalam sebuah pernyataan dilansir CNBC.com Jumat (9/8).
Raoul menyayangkan sikap Elon Musk yang tidak merahasiakan dukungannya terhadap Donald Trump. Padahal, Trump telah berulang kali menggambarkan perubahan iklim sebagai tipuan, sikap ini sangat kontras dengan misi Tesla untuk berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan melalui produksi mobil listrik.
Tercatat, Rossmann membeli sekitar 180 kendaraan listrik per tahun dan hanya memiliki 38 Tesla di armadanya. Menurut Bloomberg, keputusan perusahaan untuk menghentikan semua pembelian Tesla EV menunjukkan bahwa keputusan politik Musk mulai berdampak pada produsen mobil tersebut jauh di luar AS.
Elon Musk Sumbang Dana ke Kelompok Trump
Diketahui, Musk secara resmi mendukung Trump pada bulan lalu, dan mengatakan dia menyumbangkan dana kepada kelompok pro-Trump yang dia bantu dirikan bernama America PAC. Musk juga dijadwalkan untuk mewawancarai mantan presiden tersebut, Trump mengumumkan pada hari Selasa.
Selama debat dengan Presiden Joe Biden pada bulan Juni, Trump menghindari pertanyaan tentang apa yang akan dia lakukan, jika ada, untuk memerangi perubahan iklim. Dan Trump menyebut perubahan iklim sebagai sebuah 'tipuan'.
Bahkan, dia juga berjanji akan menarik AS dari perjanjian iklim Paris, seperti yang dilakukannya pada masa kepresidenannya, jika dia terpilih pada bulan November.
Di sisi lain, Tesla membuka pabrik pada tahun 2022 di Brandenburg, Jerman, (di luar Berlin) dan mempekerjakan ribuan orang di negara tersebut. Pada akhir tahun 2023, jaringan toko obat Rossmann melaporkan bahwa mereka memiliki lebih dari 4,700 toko dan lebih dari 60,000 karyawan dengan sekitar setengahnya berada di Jerman.
Saat ini, Tesla menghadapi protes dari aktivis lingkungan di Jerman yang mempermasalahkan rencana perusahaan untuk menebang sebagian hutan dan menggunakan air untuk produksi di Brandenburg.
Musk mengecam para pengunjuk rasa di sana, dengan mengatakan di X pada bulan Maret bahwa mereka "adalah teroris lingkungan paling bodoh di dunia atau mereka adalah boneka dari mereka yang tidak memiliki tujuan lingkungan yang baik".