Pembelian DIRE oleh Investor Jepang Untungkan LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), melalui anak perusahaannya, Bridgewater International Ltd. (BWI), menjual 874.912.770 unit Lippo Malls Indonesian Retail Trust (LMIRT) yang dimiliki BWI.
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), melalui anak perusahaannya, Bridgewater International Ltd. (BWI), menjual 874.912.770 unit Lippo Malls Indonesian Retail Trust (LMIRT) yang dimiliki BWI. LMIRT adalah suatu Dana Investasi Real Estate (DIRE) berdasarkan hukum Singapura yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Singapura (SGX).
CEO LPKR John Riady mengatakan, transaksi ini membawa dampak positif bagi LPKR. Selain memperkuat neraca, transaksi ini juga meningkatkan alur kas perusahaan.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Kapan Ira Wibowo mengikuti lomba lari? 2 Artis berdarah campuran Jerman-Indonesia ini memulai lomba lari sejak matahari baru terbit.
-
Kenapa Bripka Aryanto Wibowo membudidayakan lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
"Pembeli unit LMIRT yakni TCC adalah pihak independen yang tidak terafiliasi dengan LPKR," ujarnya ditulis Selasa (7/12).
Pihak yang membeli unit LMIRT adalah perusahaan asal Jepang, Tokyo Century Corporation (TCC). Berdasarkan perjanjian, harga penjualan unit LMIRT tersebut sebesar SGD 67.368.283,29. Perjanjian dilakukan oleh BWI dan TCC untuk penjualan dan pembelian secara 'married deal' di SGX atas instruksi kepada sekuritas masing-masing perusahaan.
Lippo Karawaci Optimis Capai Target Bisnis Rp4,2 T Hingga Akhir 2021
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimis mampu mengejar target rencana bisnis sebesar Rp4,2 triliun sampai akhir 2021. Optimisme tersebut bisa dicapai dengan dibantu dengan kehadiran tiga klaster baru.
"Dengan peluncuran klaster terbaru pada tanggal 30 Oktober 2021 ini kami semakin solid untuk mencapai target rencana bisnis LPKR Rp4,2 triliun di akhir tahun 2021," ujar CEO LPKR John Riady, di Jakarta Rabu (3/11).
John Riady mengatakan, pihaknya berinovasi untuk merespon new normal lifestyle bagi market milenial yang bekerja dan berbisnis dari rumah. Sehingga melahirkan konsep one stop living desain produk LPKR terbaru ‘Hive @ Parc’ dan ‘Hive @ Himalaya’.
"Untuk merespon permintaan yang sangat tinggi LPKR menghadirkan klaster terbaru dengan menerapkan prinsip kaum urban milenial yang menyukai simplicity dan space multifungsi," katanya.
"Saya melihat ini merupakan real demand yang menumbuhkan real economy. Jadi kita akan terus tumbuh dan kita juga melihat bahwa memang permintaannya besar," katanya.
Sebagai catatan, pendapatan pra-penjualan atau marketing sales LPKR melesat 122 persen YoY menjadi Rp2,33 triliun di Semester I/2021. Performa LPKR di Kuartal III/2021 terus menunjukkan kinerja positif. Di bulan Agustus 2021 berhasil membukukan pra-penjualan sebesar Rp3,1 triliun.
Pada bulan September 2021 dari penjualan Cendana Parc North menghasilkan nilai penjualan Rp678 miliar. Semester II/2021 dengan peluncuran klaster komersial Hive @ Parc dan Hive @ Himalaya di Lippo Karawaci dan beberapa klaster di Lippo Cikarang.
"LPKR akan mampu mencapai target rencana bisnis yang telah direvisi 30 persen dari semula Rp3,5 triliun menjadi Rp4,2 triliun," ujarnya.
(mdk/bim)