Pemerintah Akui Butuh Waktu Lama Untuk Ciptakan Robot Cerdas
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui, Indonesia belum sepenuhnya siap untuk menciptakan teknologi cerdas seperti robot. Sebab, sistem teknologi yang di bangun di Indonesia sendiri masih belum cukup memadai.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui, Indonesia belum sepenuhnya siap untuk menciptakan teknologi cerdas seperti robot. Sebab, sistem teknologi yang di bangun di Indonesia sendiri masih belum cukup memadai.
"Tapi dalam bentuk robotnya barangkali tidak akan bisa cepat ya apalagi di indonesia," kata Rudiantara saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/9).
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang sedang disiapkan oleh Kementerian Kominfo terkait teknologi AI? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan pengaturan mengenai Tata Kelola Teknologi Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
Kendati begitu, untuk masuk ke sistem penggunaan Artifical Intelligence (AI) atau sistem yang digunakan robot pemerintah mengaku siap. Dia pun mendorong para perusahaan startup untuk masuk ke sistem tersebut.
"Pemerintah mendorongnya adalah dengan startup memanfaatkan teknologi salah satunya teknologi AI. Jadi pola pikirnya bukan dari teknologinya tetapi dari orang-orang Indonesianya," kata dia.
Rudiantara menyebut di tengah perkembangan teknologi saat ini Indonesia sebetulnya memiliki peluang dengan dibantu oleh 80 juta generasi milenial. Para milenial ini lah yang nantinya juga akan didorong untuk masuk ke dalam perubahan atau teknologi baru.
"Ini anak-anak muda kita sebetulnya yang kita dorong menyiapkan diri kita, menyiapkan Indonesia, untuk masuki suatu yang baru. Kenapa? karena dengan teknologi dengan mengubah mindset kita mencari cara baru, memanfaatkan teknologi dapat memberi nilai tambah," kata dia.
Seperti diketahui, Robot tercerdas di dunia, Sophia tiba di Jakarta untuk berinteraksi dalam dialog internasional CSIS tahun ini yang bertema teknologi dan dampaknya ke masyarakat. Para pejabat pun berkesempatan menguji kecerdasar robot tersebut dengan melakukan dialog.
Baca juga:
Aksi Robot Sophia Tampil Berkebaya di CSIS Global Dialogue 2019
Rudiantara Ungkap Kelemahan Robot Sophia
Manusia Bukan Takut Kehilangan Pekerjaan Tapi Pendapatan
Kesenjangan Digital Masih Jadi Masalah Besar di Indonesia
VIDEO: Merasakan Nikmatnya Es Kopi Buatan Bartender Robot di China
Lebih Dekat dengan Kebaya Robot Sophia yang Buat Industri Fesyen Bergairah