Pemerintah 'Endorse' Tony Blair untuk Promosikan Proyek Pembangunan IKN Nusantara
Tony Blair akan diminta untuk mempromosikan pembangunan proyek-proyek besar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemerintah 'Endorse'
Tony Blair untuk Promosikan Proyek Pembangunan IKN Nusantara
Pemerintah 'Endorse'
Tony Blair untuk Promosikan Proyek Pembangunan IKN Nusantara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan hasil pertemuannya dengan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair dikantornya pada Jumat (21/7) sore. Salah satu poin penting pertemuan tersebut ialah Tony Blair akan diminta untuk mempromosikan pembangunan proyek-proyek besar di Ibu Kota Nusantara (IKN). Alasannya karena Tony Blair bisa memberikan kredibilitas terhadap para investor.
"Terkait infrastruktur IKN, beliau dengan kekuatan namanya akan meng-endorse dan memberikan kredibilitas pengembangan investasi di IKN,"
kata Airlangga usai pertemuan di Jakarta, Jumat (21/7).
- Gibran Umbar Janji Jika Menang Pilpres: Dana Abadi Pesantren, KIS Lansia, Kredit Start Up, Kartu Anak Sehat
- Tony Blair Bakal Terjun Langsung Kembangkan Proyek Pembangunan di IKN Nusantara
- Bertemu Erick Thohir, Tony Blair Bahas Nasib BUMN Usai Pilpres
- Begini Penampakan Jakarta Juli 1965, Pembangunan Monas Masih Belum Tuntas
"Karena Tony Blair jadi bagian dari IKN, sir Tony Blair sampaikan persiapan program kerata api dari pelabuhan, dari airport, ke IKN," kata Airlangga.
Selain IKN, pertemuan tertutup tersebut juga membahas terkait upaya pemerintah untuk memperkuat digitalisasi melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Rencananya AI akan digunakan program e-government, karena diyakini akan memangkas birokrasi.
Merdeka.com
"Di mana digitalisasi ini akan terjadi transformasi atau reformasi daripada AI. Analoginya kalau kendaraan di pencet gas di era analog dari 50 kita gas menjadi 60, dari 60 menjadi 70 km. Tapi AI sekali gas di injek langsung 500 mil per hour," ungkap Airlangga.
Keduanya juga membahas percepatan penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (I-UE CEPA). Tony Blair menilai Pemerintah Indonesia perlu mempertegas kemampuan berpolitik dalam melawan negara Uni Eropa.
"Tony Blair katakan perlu ada tekanan secara politik yang besar, karena tentu negara UE birorkasi besar. Sehingga, beliau saja dari Inggris merasa birokrasinya besar sehingga indonesia perlu extra effort agar target EU CEPA yang diminta di akhir 2023 bisa diselesaikan," tegasnya.
Pertemuan tersebut juga membahas pelaksanaan program Kartu Pekerja yang mendapat penilaian positif dari Tony Blair hingga bonus demografi Indonesia pada 2045 mendatang.
Terkait bonus demografi, Tony menunggu berbagai program Pemerintah Indonesia untuk mendorong inovasi generasi muda.
"Sir Tony Blair katakan dunia sedang melihat Indonesia bahwa program progresif yang dilakukan ini, kelanjutanya sangat ditunggu dunia karena kalau ini berkelanjutan investasi akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia," pungkasnya.