Pemerintah Mau Bentuk 'Family Office', Faisal Basri: Bisa Jadi Tempat Pencucian Uang
Family office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Family office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
-
Apa itu 'family office'? Family office ini kumpulan aset dari high net worth individual, orang-orang super kaya. Jadi mereka sangat sensitif soal perlindungan data pribadi.
-
Apa yang menurut Faisal Basri menjadi tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
Pemerintah Mau Bentuk 'Family Office', Faisal Basri: Bisa Jadi Tempat Pencucian Uang
Pemerintah Mau Bentuk 'Family Office', Faisal Basri: Bisa Jadi Tempat Pencucian Uang
Ekonom Senior Internasional, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menanggapi rencana pemerintah yang ingin membentuk skema investasi keluarga atau dikenal dengan istilah 'family office'.
Ia menilai pembentukan tersebut tidak relevan bahkan tidak ada gunanya karena tak akan menambah pendapatan negara.
Family office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Kehadiran family office bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal.
"Pendapatannya apa? Kan enggak dipajakin biasanya. Terus uangnya dia (pemerintah) remote, jadi makin enggak relevan," kata Faisal kepada media, Jakarta, Kamis (4/7).
"Kalau dia (family office) bitcoin, dia bisa transfer ke mana aja. Jadi, tanya tujuannya apa menambah cadangan devisa? Enggak, enggak menambah cadangan defisa ya. Artinya, dia bawa uang, hari ini, besok dia bisa transfer ke mana aja, kapan saja,"
kata Faisal.
Alih-alih menguntungkan negara, Faisal justru mengkhawatirkan rencana tersebut akan menjadi tempat pencucian uang, seperti yang terjadi di Singapura.
Dia pun mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam membentuk family office dengan adanya risiko yang lebih besar ke depan.
"Cukup banyak family business office itu menjadikan Singapura buat cucian uang. Jadi, mereka sekarang lebih ketat. Ya itu, cucian uang. dan jangan-jangan. Ada judi online, ada apa lagi? Judi online, narkoba, pelaku-pelakunya di luar," tegas Faisal.