Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office di Indonesia
Sandiaga mengatakan, family office merupakan klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar untuk menanamkan dananya di RI.
Family office sudah diterapkan di sejumlah negara seperti, Singapura, Dubai, hingga Hong Kong.
Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah akan membentuk tim khusus untuk mengkaji family office di Indonesia.
Sandiaga mengatakan, family office merupakan klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar untuk menanamkan dananya di Indonesia.
"Tadi dipikirkan mulai dari segi potensi, regulasi dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini (family office)," kata Sandiaga usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7).
Dia mengatakan, family office sudah diterapkan di sejumlah negara seperti, Singapura, Dubai, hingga Hong Kong.
Sandiaga berharap Indonesia dapat menarik orang-orang kaya dari luar negeri untuk mengelola dananya di dalam negeri.
"Tadi di review masalah regulasinya IKN sudah memiliki itu, tapi yang banyak mendapatkan permintaan dari komunitas family office dunia ini justru Bali. Nanti bagaimana kita menyikapinya akan dilakukan melalui kajian dalam satu bulan ke depan," jelasnya.
Sandiaga menuturkan, Indonesia memiliki daya tarik bukan hanya di financial access saja, namun juga aset-aset lain.
Namun, kata dia, Indonesia harus melakukan penyesuaian regulasi terlebih dahulu untuk menerapkan family office.
"Jadi selama ini banyak family office Indonesia menempatkan pengelolaan investasinya justru di luar Indonesia. Jadi kalau kita sebut low hanging fruites quick win ini adalah perusahaan-perusahaan yang dimiliki keluarga Indonesia untuk mengelola investasinya bukan di luar Indonesia, tapi di Indonesia," tutur Sandiaga.
Dia menyebut pengelolaan dana family office mencapai USD 11,7 triliun. Indonesia sendiri menargetkan bisa menarik 5 persen dari pengelolaan dana family office.
"Jadi kalau Indonesia bisa menarik 5 persen aja ini udah bicara angka 500 miliar US Dollar. Ini cukup besar dalam 5 tahun ke depan," ucap Sandiaga.