Pemerintah Yakin LPI Mampu Tarik Investasi Rp 225 T, Berikut Alasannya
Pemerintah menargetkan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mampu menarik nilai investasi hingga mencapai Rp 225 triliun. Angka tersebut tiga kali lipat dari modal awal senilai Rp75 triliun yang disetor di tahap pertama.
Pemerintah menargetkan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mampu menarik nilai investasi hingga mencapai Rp 225 triliun. Angka tersebut tiga kali lipat dari modal awal senilai Rp75 triliun yang disetor di tahap pertama.
Staf khusus Menteri Keuangan untuk Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin, menilai target tersebut sangat realistis. Menyusul adanya sejumlah daya tarik yang dimiliki oleh SWF.
-
Apa yang diutamakan oleh MUI dalam pengelolaan kekayaan negara? Waketum MUI: Kekayaan Negara Harus Diutamakan untuk Maslahat Umat Menurutnya, negara adalah aturan itu sendiri. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berbicara mengenai pentingnya aturan dalam sebuah negara untuk menjaga kemaslahatan umat.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
"Dengan modal awal Rp75 triliun, ini kita berharap kalau laverage 3 kali kita sudah dapat Rp225 triliun untuk awalan ini (tahap pertama)," tuturnya dalam webinar SWF Effect Bagi Economic via Youtube BeritaSatu, Kamis (14/1).
Anak buah Sri Mulyani ini mengatakan, daya tarik pertama ialah proyek investasi yang akan ditawarkan oleh SWF bernilai tinggi. Serta memiliki prospek jangka panjang.
"Untuk proyek-proyek yang sedang kami siapkan untuk masuk ke dalam SWF ini juga jumlahnya cukup baik, cukup banyak gitu. Dan cukup banyak juga (proyek) yang mempunyai proyeksi baik gitu," terangnya.
Selanjutnya
Kedua, bonus demografi. Dia bilang, dari hasil bicara pemerintah dengan beberapa investor atau mitra investasi strategis, seksinya investasi di Indonesia karena adanya tingginya jumlah usia produktif.
"Kemudian, kita punya middle class dan aspiring middle class yang jumlahnya lebih dari 170 juta orang. Jadi, pertumbuhan ekonomi masih menjadi salah satu yang menarik," imbuh dia.
Terakhir, pemerintah menjanjikan SWF sebagai lembaga yang independen. Juga memiliki tata kelola yang profesional.
"Karena langsung report (SWF) kepada presiden. Kemudian aturannya juga mengikuti standar internasional agar supaya dia menjadi mitra pertama, sehingga investor global yang ingin investasi ke Indonesia mendapat mitra yang dapat dipercaya," tukasnya.
(mdk/bim)