Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
- Kasus Penipuan Investasi Fiktif Rp6,2 Miliar Bunga Zainal Naik Penyidikan
- Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
- Dukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
- Pengusaha: Pilpres 2024 Satu Putaran Lebih Baik, Hemat Anggaran Pemerintah
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai lebih baik Pemilihan Presiden (Pilpres) dilakukan satu putaran. Hal tersebut dapat berpengaruh baik terhadap laju investasi di tanah air.
Diketahui Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Menurut Aviliani, setelah Februari realisasi investasi diprediksi akan lebih baik. Karena selama Pilpres berlangsung, para investor biasanya masih menunggu dan melihat atau wait and see.
"Investor terutama sektor riil, mereka mau investasi sekarang mereka belum tahu siapa presidennya. Policy-nya seperti apa, sehingga mungkin kalau satu putaran, setelah Februari mulai bagus lagi (investasi)," kata Aviliani dalam Diskusi Publik 'Evaluasi dan Perspektif Ekonom Perempuan INDEF terhadap Perekonomian Nasional, Kamis (28/12/2023).
Merdeka.com
Sementara itu, apabila Pilpres digelar dua putaran, justru akan membuat investor lebih lama wait and see. Sehingga hal itu dapat berpengaruh terhadap perekonomian tahun depan.
"Ini juga yang membuat kenapa 2024 belum tentu lebih baik dari 2023. Itu karena, kita juga ada tahun pemilu," ujarnya.
Aviliani pun meminta agar para calon presiden (capres) maupun Calon Wakil Presiden (Cawapres) tidak membuat kegaduhan. Tujuannya agar investor bisa tetap menemptkan investasi di Indonesia.
Jika investor kabur ke negara lain alias tidak jadi menanamkan modal di Indonesia karena adanya kegaduhan dampak Pemilu, maka akan menyulitkan bangsa dan negara ke depannya. Oleh karena itu, Indef berharap Pemilu dan Pilpres tahun depan bisa berlangsung damai.
Merdeka.com
Senada dengan Aviliani, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati juga menyebut pemilu satu putaran lebih baik bagi kestabilan pasar.
Dalam kesempatan terpisah, Ike mengatakan skenario pemilu satu putaran bisa membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.700.
"Skenario satu putaran itu lebih baik untuk IHSG, lebih mungkin untuk mencapai level tertinggi IHSG ke 7.700," jelas Ike dikutip Antara.
Menurut dia, jika pemilu berlanjut hingga putaran kedua, akan memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis.
Hal itu disebabkan berlanjutnya putaran kedua pemilu membuat ketidakpastian politik berlangsung dalam kurun waktu yang lebih lama. Sementara bila presiden mendatang telah ditetapkan pada putaran pertama, stabilitas politik lebih cepat terjadi sehingga memberikan kepastian pasar.