Penjajahan Israel Bikin Ekonomi Gaza Makin Terpuruk, Kini Hanya Bergantung dari Bantuan Negara Lain
Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina sejak dulu telah membuat perekonomian Gaza yang rapuh dan hancur.
Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina sejak dulu telah membuat perekonomian Gaza yang rapuh dan hancur.
Penjajahan Israel Bikin Ekonomi Gaza Makin Terpuruk, Kini Hanya Bergantung dari Bantuan Negara Lain
Pada 7 Oktober 2023, militan Hamas melancarkan serangan multi-cabang melalui darat, laut dan udara dan menyusup ke Israel, menyerang sekitar 1.200 orang. Sebagai hasilnya, Israel melancarkan serangan udara dan invasi darat ke Jalur Gaza, yang sejauh ini telah mengurangi lebih dari 14.500 orang di wilayah kantong tersebut.
- Konflik di Jalur Gaza Tak Pernah Usai, Ternyata Israel Bergantung pada Produk dari Palestina
- Ekonomi Israel Terguncang Akibat Gerakan Boikot di Berbagai Negara Dunia
- Diserang Israel, Ini Daftar Bantuan yang Dibutuhkan Warga Palestina di Jalur Gaza
- Dampak Konflik dengan Palestina, Ekonomi Israel Melambat
Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina sejak dulu telah membuat perekonomian Gaza yang rapuh dan hancur akibat perang yang terjadi secara berkelanjutan. Kini perang antara Israel dan hamas membuat perekonomian Gaza semakin hancur.
Seperti halnya bangunan-bangunan di sana yang hancur, perekonomian pun kian lama semakin hancur.
Setelah lebih dari sebulan pengeboman yang dilakukan Israel karena militan Hamas menyerang negara itu pada bulan Oktober.
Bahkan sebelum perang, sebagian besar warga Gaza memiliki akses terbatas terhadap pangan yang terjangkau dan bergizi serta dianggap kekurangan pangan, menurut United Nations World Food Programme, situasi kekurangan pangan di Gaza kini berubah menjadi mengerikan.
Mitra dan kepala strategi di Clocktower Group Marko Papic mengatakan bahwa, sekitar 80 persen penduduk Gaza bergantung pada bantuan internasional. Sebelumnya perekonomian Gaza 100 persen bergantung pada dua sumber pendapatan yaitu, bantuan luar negeri dan akses ke pasar tenaga kerja Israel.
"Perekonomian Gaza 100 persen bergantung pada dua sumber pendapatan," kata Marko dilansir dari CNBC International, Sabtu (25/11).
Namun setelah konflik Israel dan Hamas terjadi akses ke pasar Tenaga kerja Israel sudah hilang. Satu-satunya yang tersisa adalah bantuan luar negeri.
Selain itu, tingkat kemiskinan di Gaza, yang biasanya merupakan salah satu yang tertinggi di dunia dengan angka di atas 40 persen, kini mendekati 100 persen warga Gaza merupakan warga miskin.
Merdeka.com
Perekonomian di wilayah ini secara efektif telah menghentikan aktivitas ekonomi tanpa batas waktu. Dalam satu bulan setelah perang, warga Gaza telah kehilangan setidaknya 182.000 pekerjaan, atau 61 persen dari angkatan kerja, menurut Organisasi Buruh Internasional.
Program Pembangunan PBB, untuk membantu perekonomian Gaza diperkirakan bahwa pembangunan Gaza akan mundur 16 hingga 19 tahun dalam karena lemahnya indikator ekonomi, kesehatan dan pendidikan.