Penuh tekanan, IHSG menguat 0,70 persen
Seluruh sektor mengalami penguatan.
Walaupun diliputi tekanan internal dan eksternal, dalam pembukaan perdagangan. Indeks Harga Saham Gabungan menguat ke posisi 5,166.57 poin atau naik 0,70 persen. Analis meminta para investor jangka pendek, meningkatkan kewaspadaan.
Pada awal perdagangan, bursa berhasil menjual 5.436.062 saham dengan nilai transaksi Rp 680 miliar. Jumlah saham yang niak 162 emiten dan yang turun 37 emiten.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
Seluruh sektor mengalami penguatan. Tertinggi terjadi pada sektor pertambangan yang mencapai 1,12 persen. Sedangkan saham unggulan LQ45 meningkat ke posisi 875, 84 poin atau naik 0,98 persen.
Analis saham dari PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menegaskan tingkat support terdekat IHSG berada pada level 5112, sedangkan target resistance berada pada level 5186. Ini menunjukkan investor jangka panjang masih layak melakukan akumulasi pembelian pada saat terjadi koreksi. "Pola jangka panjang IHSG masih uptrend," kata dia.