Penumpang kecewa PT KAI gagal antisipasi banjir Semarang
Perjalanan Jakarta-Semarang yang pada normalnya hanya membutuhkan 7 jam, Sabtu lalu ditempuh selama 20 jam.
Penumpang PT Kereta Api Indonesia mengaku kecewa dengan pelayanan KAI. Pasalnya, perusahaan kereta pelat merah tersebut tidak melakukan antisipasi apapun meski telah mengetahui adanya bencana tahunan.
Akhir pekan lalu, kereta api jalur utara mengalami hambatan akibat banjir di empat titik perlintasan kereta api di Semarang. Hal tersebut membuat setidaknya 30 kereta tertahan di sepanjang jalur kereta pantura. Tak hanya itu, ribuan penumpang terpaksa menginap di beberapa stasiun kecil hanya dengan kompensasi segelas mie instan dan sebotol air mineral.
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Bagaimana kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dirawat? Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
-
Bagaimana gerakan tarian Gegerit? Ciri khas dari Tari Gegerit ini adalah setiap penari harus bergerak patah-patah dalam keadaan setengah jongkok sambil terus memainkan sayap yang ada di bahunya.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
-
Apa itu kereta kencana Kiai Garuda Yeksa? Kiai Garuda Yeksa merupakan salah satu kereta kencana yang dimiliki Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
-
Kapan kroket kentang dianggap matang? Goreng kroket dengan minyak yang cukup panas dan banyak sampai berwarna keemasan, lalu angkat dan tiriskan minyaknya.
Putri (27) yang tengah menuju Bojonegoro dari Jakarta Sabtu (23/2) lalu terpaksa merelakan diri tertahan di beberapa stasiun kecil sebelum Semarang. Dia mengatakan, perjalanan Jakarta-Semarang yang pada normalnya hanya membutuhkan 7 jam menggunakan kereta eksekutif, Sabtu lalu ditempuh hingga 20 jam.
"Waktu tertahan di stasiun kecil, kru kereta bilang kalau kereta yang terhambat banjir ini terjadi setiap tahun. Jadi saya kesal karena PT KAI nggak ada tindakan apa-apa untuk mencegah keterlambatan. Padahal banjir kan sudah pasti akan terjadi," ungkap Putri kepada merdeka.com, Senin (25/2).
Dengan kejadian tersebut, Putri memutuskan untuk membatalkan perjalanannya ke Bojonegoro. "Habis gimana lagi. Sampai sana juga acara yang akan saya datangi sudah bubar," ujar dia.
Putri kembali menegaskan, seharusnya kejadian ini tidak terjadi jika PT KAI telah mengantisipasi atau memberikan layanan kepada penumpang untuk menggunakan moda lain agar sampai tujuan.
Sebelumnya Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno meminta KAI untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat. Pasalnya, tingkat harapan masyarakat kepada KAI terus meningkat. Ditambah harga tiket KAI selalu naik namun tidak ditambah dengan pelayanan yang maksimal.
(mdk/rin)