Pernah jadi Penonton Bayaran dan Tukang Ojek, Gianto Kini Punya 19 Cabang Pecel Lele Sambal Rampai
Belajar dari kegagalan yang dialami pada saat membuka cabang kedua, akhirnya Gianto membuka kembali cabang baru dengan strategi yang berbeda.
Gianto mengatakan bahwa pada saat memutuskan untuk merantau ke Jakarta, dia belum ada pandangan untuk melakukan pekerjaan apa.
Pernah jadi Penonton Bayaran dan Tukang Ojek, Gianto Kini Sukses Punya 19 Cabang Pecel Lele Sambal Rampai
Pernah jadi Penonton Bayaran dan Tukang Ojek, Gianto Kini Sukses Punya 19 Cabang Pecel Lele Sambal Rampai
Merintis sebuah usaha memang bukanlah hal yang mudah. Namun, jatuh bangun membesarkan usaha hingga sukses telah dilakoni Gianto, pengusaha pecel lele dari Lampung yang memutuskan merantau ke Jakarta.
Kondisi keluarga yang serba kekurangan, membuat Gianto bertekad untuk menjadi orang sukses. Gianto menceritakan perjuangannya memulai usaha kuliner melalui channel youtube Halo Bos.
Gianto mengatakan bahwa pada saat memutuskan untuk merantau ke Jakarta, dia belum ada pandangan untuk melakukan pekerjaan apa. Sebab, abangnya telah lebih dahulu pergi ke Jakarta dan menjadi penonton bayaran, akhirnya Gianto mengikuti jejak abangnya.
“Belum ada pandangan saya di Jakarta mau ngapain sih, abang saya yang duluan di Jakarta jadi penonton bayaran, ya saya ikut aja abang saya,” kata gianto pada wawancara dalam channel youtube Halo Bos(12/10).
Gianto melakukan pekerjaan menjadi penonton bayaran selama satu tahun. Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan. Selama satu tahun mencari pekerjaan Gianto tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Setelah beberapa kali ditolak dalam mencari pekerjaan, akhirnya Gianto kembali menjadi penonton bayaran.
Saat menjadi penonton bayaran Giyanto pernah ditolak hingga membuatnya merasa sakit hati. Dari penolakan tersebut, menjadi sebuah motivasi untuk Gianto untuk menjadi orang sukses
Setelah kejadian penolakan tersebut pada akhirnya Gianto bekerja sebagai ojek online. Namun saat menjadi ojek online, Gianto tidak tahan karena selalu dijalan. Akhirnya Gianto memutuskan untuk berhenti menjadi ojek online dan memulai usaha.
Perjuangannya dalam usaha pecel lele dilakukan setiap hari dengan membuka tenda di pinggir jalan. Gianto mengatakan bahwa dia memulai usaha dengan modal nekat yang penting mendapatkan uang.
"Saya dulu buka nggak ada model usaha jadi modal nekat yang penting dapat duit," kata Gianto.
Usaha pecel lele miliknya diberi nama Pecel Lele Sambal Rampai. Sambal rampai sendiri diambil dari nama sambal khas dari Lampung. Gianto menamainya Pecel Lele Sambal Rampai agar orang-orang penasaran, apa itu sambal rampai.
Setelah dua minggu membuka usaha pecel lele, hingga seterusnya usahanya selalu ramai, sehingga kapasitas tempat tidak memadai. Akhirnya Gianto memindah usahanya ke tempat yang lebih besar.
merdeka.com
Di saat usahanya mulai berjalan lancar justru terjadilah pandemi Covid-19. Pandemi tersebut membuat Gianto harus pulang ke Lampung karena tidak bisa berjualan di Jakarta.
Gianto pulang ke Lampung hingga dua bulan. Hingga Gianto tidak memiliki uang sama sekali. Sehingga saat ingin memulai usahanya kembali Gianto terpaksa untuk menjual mas kawin milik istrinya.
Pada 2020 awal Gianto kembali memulai usaha Pecel Lelenya secara online dan juga melayanai penjualan secara langsung. Dari berjualan online tersebut ternyata respons pembeli sangat ramai.Karena usahanya yang semakin ramai, akhirnya Gianto membuka cabang kedua dari usaha Pecel Lele Sambal Rampai.
Namun Cabang kedua yang buka sekitar empat bulan harus ditutup karena tidak ada keuntungan yang masuk.
Belajar dari kegagalan yang dialami pada saat membuka cabang kedua, akhirnya Gianto membuka kembali cabang baru di tempat yang berbeda dengan strategi penjualan yang berbeda.
Ternyata cabang kedua miliknya ramai. Hingga saat ini pecel lele Sambal Rampai telah Memiliki PT, dengan nama PT Rampai Berkah Bersama. Tujuan dari PT ini didirikan untuk memberikan lapangan pekerjaan. Saat ini pecel lele Sambal Rampai telah memiliki 19 cabang yang terletak di wilayah Jabodetabek.