Pertama di Indonesia, Platform Investasi Digital RI Ini Didownload 10 Juta Kali
Di tahun 2024, Bibit telah membantu investor berinvestasi di berbagai kelas aset yang terdiversifikasikan.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play dan menjadi aplikasi investasi digital pertama di Indonesia yang meraih pencapaian ini.
Pertama di Indonesia, Platform Investasi Digital RI Ini Didownload 10 Juta Kali
Pertama di Indonesia, Platform Investasi Digital RI Ini Didownload 10 Juta Kali
- Data Bappebti: Transaksi Aset Kripto Tembus Rp344 Triliun Hingga Juli 2024, jumlah Investor 20,5 Juta
- Indonesia Jadi Negara Kedua Tujuan Investasi Digital, Bersaing Ketat dengan Singapura
- Dua Sisi Perdagangan Digital, Bisa Jadi 'Mesin Pembunuh' Jika Industri dalam Negeri Tak Diproteksi
- Jumlah Investor Kripto Indonesia Bertambah 1,8 Juta Orang dalam Setahun
Aplikasi investasi digital, Bibit.id mengukuhkan posisinya sebagai aplikasi favorit para investor ritel Tanah Air. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play dan menjadi aplikasi investasi digital pertama di Indonesia yang meraih pencapaian ini.
Head of Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap layanan yang Bibit berikan.
"Pada bulan Desember 2020 silam, kami merayakan pencapaian 1 juta download di Google Play. Hari ini, kami merayakan pencapaian lebih dari 10 juta download. Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para pengguna, investor ritel di Indonesia, yang berjalan dan tumbuh bersama kami selama ini,” kata Angie.
Angie menjelaskan bahwa Bibit selalu berinovasi dalam menjawab kebutuhan investasi masyarakat Indonesia.
Sebagaimana diketahui, pada saat berdiri di tahun 2019, Bibit dikenal sebagai aplikasi investasi reksa dana online yang memudahkan masyarakat bisa membeli produk-produk reksa dana terbaik dengan aman, mudah, dan dengan jumlah minimal Rp100.000 atau bahkan Rp10.000saja.
Di tahun 2024, Bibit telah membantu investor berinvestasi di berbagai kelas aset yang terdiversifikasikan seperti reksa dana, surat berharga negara yang dapat dibeli di pasar primer dan sekunder seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), Fixed Rate (FR), Project Based Sukuk serta saham.
Di tahun 2024, Bibit juga mempopulerkan strategi investasi bernama Systematic Investment Plan (SIP), yang pada dasarnya merupakan gabungan dari strategi the power of compounding dan DCA. SIP mewajibkan investor untuk menyetorkan uang ke reksa dana dalam jumlah yang sama, terjadwal, dan dalam horizon waktu yang sudah disesuaikan dengan tujuan keuangan mereka.
Misalnya, apabila investor ingin membeli hunian impian dalam waktu 10 tahun ke depan, maka strategi SIP sangat cocok untuk membantunya berinvestasi dengan disiplin, mudah, fleksibel, dan tentunya dalam portofolio yang terdiversifikasikan.
Bibit membuat SIP semakin mudah dilakukan karena memungkinkan setiap investor berinvestasi reksa dana dengan otomatis.
"Bibit menyediakan metode pembayaran Autodebit yang memungkinkan Bibit melakukan pendebetan saldo rekening investor secara otomatis untuk investasi reksa dana," katanya.
"Kami mendorong agar masyarakat Indonesia dapat menggunakan strategi Systematic Investment Plan (SIP) dalam berinvestasi. Ke depannya, kami tentunya akan hadir dengan berbagai layanan dan inovasi yang membuat investasi di Bibit kian aman, mudah, seamless, dan bisa membantu setiap orang membangun masa depan keuangan yang lebih baik,” tutup Angie.